Hari ini waktunya jalan-jalan ke Salatiga! Aku dan temen-temen dari blogger Semarang juga dari blogger Jakarta melebur menjadi satu untuk mendatangi kota Salatiga. Namun, perjalanan kali ini tidak sepenuhnya jalan-jalan karena kita juga bakal belajar banyak hal tentang kesehatan bareng Kemenkes. Sebut saja perjalanan kali in dengan jalan-jalan beredukasi.
Sebelumnya, udah baca belum tentang seminar kesehatan GERMAS dan aku yang terkena hipertensi? Kalau belum, baca dulu di sini. Kita berangkat dari Semarang pukul 10 pagi dengan dua bis yang sudah disediakan. For your information, Semarang-Salatiga itu cuma satu jam doang lewat tol. Oh iya aku juga seneng dong, soalnya bisa ketemu temen-temen blogger Jakarta yang biasanya cuma liat dari sosial media doang. Ramah-ramah dan seru :D
-
Salah di Salatiga
Sesampainya di Salatiga, kami langsung menyambangi puskesmas Sidorejo Kidul. Sempat salah lokasi karena namanya yang hampir sama : Sidorejo Lor. Dalam bahasa jawa, Lor itu artinya utara dan Kidul artinya selatan. Berarti kita kurang ke arah selatan untuk ke lokasi sebenarnya. Let's go!
Akhirnya sampai juga di Puskesmas Sidorejo Kidul dan kita langsung amaze waktu lihat ada gunung bromo yang terpampang megah di belakang puskesmas tersebut. Refleks, kita langsung ambil ancang-ancang buat pose selfie terbaik. Ingat, asal bukan berita hoax maka tidak apa apa buat di share, hehehe.
Selesai sesi poto-poto, rombongan kami masuk ke Puskesmas Sidorejo Kidul dan kita disambut hangat oleh kepala Puskesmas. Tidak lupa hadir juga Ibu Nunuk Dartini SpD MSi selaku Camat Tingkir. Ibu Nunuk mengawali sambutan dengan kobaran semangat yel-yel sehat-bugas-luar biasa yang membakar semangat kami. Beliau merasa bangga karena Puskesmas kecamatan Tingkir dipilih dalam agenda kunjungan GERMAS tahun ini.
Kemudian sambutan dari Kepalal Puskesmas ibu dr. Desi Vebriana yang menjelaskan tentang Puskesmas Sidorejo Kidul. Di sini, klinik umum buka dari hari Senin sampai Sabtu mulai pukul 08.00 sampai jam 11.00. Namun pelayanan bisa sampai jam 16.00 sore. Puskesmas Sidorejo Kidul juga menyediakan klinik konseling yang meliiputi konseling Gizi, TB/Kusta, sanitasi dan Sakit Jiwa.
Jujur, baru kali ini aku mendengar ada klinik konseling untuk penyakit sakit jiwa di puskesmas. Mungkin ini sangat jarang di Indonesia dan aku mengapresiasi hal tersebut. Penyakit kejiwaan itu bukan hal yang remeh receh, kalau tidak segera ditangani bisa membahayakan diri sendiri maupun orang lain, lho.
-
Berkeliling Puskesmas
Berkeliling Puskesmas
Setelah sesi penyambutan, acara berikutnya keliling di Puskesmas Sidorejo Kidul. Perjalanan dari tempat sebelumnya ke puskesmas melewati taman yang cukup menarik. Ini bisa menjadi nilai tambahan, karena jarang Puskesmas yang menyediakan taman seperti di Puskesmas Sidorejo Kidul. Area ini cocok buat bermain anak-anak bila sedang menunggu antrian pasien. Orang dewasa pun bisa menikmati taman ini sembari melihat gunung bromo yang indah di belakangnya. Bisa bikin relaks~
Pandangan pertama saat memasuki area puskesmas : bersih dan tertata. Banyak ruang-ruang poli yang diatur sedemikian rupa yang memudahkan pasien. Layanan dan sistemnya pun terpadu dan terogranisir dengan baik. Namun sangat disayangkan karena di sini tidak ada rawat rawat inap. Semoga kedepannya Puskesmas Sidorejo Kidul menjadi lebih baik lagi.
Setelah perjalanan kami di Puskesmas Sidorejo Kidul ini aku bisa menyimpulkan bahwa puskesmas ini cocok untuk masyarkat Salatiga yang menpraktekkan GERMAS alias Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Ingat, lebih baik mencegah daripada mengobati.
-
Berkunjung ke Laboratorium B2P2VRP
Berkunjung ke Laboratorium B2P2VRP
Peringatan : jangan lanjutkan artikel ini kalau kamu lagi makan
Tebak, apa itu kepanjangan dari B2P2VRP? Bukan, ini bukan semacam rumus matematika ataupun nama sebuah band. Jadi B2P2VRP itu kepanjangan dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit. Atau bahasa gampangnya, laboratorium ini tempat penelitian hewan-hewan yang .... disguisting.
Ada yang tahu perbedaan antara vektor dan reservoir? Kalau vektor itu organisme yang bukan merupakan penyebab penyakit tetapi dapat menularkan, memindahkan agen penyakit dari suatu hewan ke hewan lain atau bahkan manusia, misalnya nyamuk sebagai vektor beberapa penyakit, yakni demam berdarah dengue (DBD), Malaria, Chikungunya, Filariasis, dan Japanese Enchepalitis (JE).
Sedangkan reservoir adalah hewan yang terdapat kuman pathogen di dalam tubuhnya, hidup bersama dan tidak terkena penyakit, namun kuman pathogen tersebut tetap berbahaya bagi kesehatan manusia, misalnya tikus dan kelelawar.
Ada yang tahu perbedaan antara vektor dan reservoir? Kalau vektor itu organisme yang bukan merupakan penyebab penyakit tetapi dapat menularkan, memindahkan agen penyakit dari suatu hewan ke hewan lain atau bahkan manusia, misalnya nyamuk sebagai vektor beberapa penyakit, yakni demam berdarah dengue (DBD), Malaria, Chikungunya, Filariasis, dan Japanese Enchepalitis (JE).
Sedangkan reservoir adalah hewan yang terdapat kuman pathogen di dalam tubuhnya, hidup bersama dan tidak terkena penyakit, namun kuman pathogen tersebut tetap berbahaya bagi kesehatan manusia, misalnya tikus dan kelelawar.
Nah, interaksi antara manusia dan hewan-hewan seperti itu yang bikin penyakit datang. Apalagi kalau kita kurang bersih menjaga lingkungan, bisa aja hewan-hewan tersebut datang dengan membawa penyakit ini-itu, terus kena ke kita. Hiiii... ngeri ya.
Disitulah peran Laboratorium ini sebagai wadah penelitian tentang pengembangan dan pengendalian vektor dan reservoir dari hewan-hewan itu. Oh iya, laboratorium ini sudah bekerjasama dengan WHO dan menjadi laboratorium pertama di asia yang sudah mendapat predikat baik loh. Keren ya?
Setelah sesi pemaparan, rombongan dibagi menjadi 4 kelompok untuk mengunjungi laboratorium yang berbeda secara bergantian. Karena di sini banyak laboratorium seperti Lab. Biologi Molekul dan Imunologi, Lab. Mikrobiologi, Lab. Reservoir Penyakit, Lab. Pengujian Insektisida dan lainnya. Sayang, ada beberapa lab yang tidak boleh dikunjungi karena hewan masih tahap penelitian dan kemungkinan membawa penyakit berbahaya.
Simak poto-poto kami sedang berkunjung di Laboratorium di bawah ini :
Mereka sedang membersihkan tengkorak kepala tikus untuk diawetkan |
Arah-arah menuju laboratorium |
Ini sedang mengambil dna nyamuk untuk diteliti |
ini jenis tikus yang ada kupingnya gede kayak kelinci. Lucu~ |
Nyamuk ternyata banyak banget jenisnya, bukan cuma satu dua aja |
-
Setelah acara selesai, rombongan kami berkumpul membentuk lingkaran dan saling mengucapkan terimakasih dari pihak blogger Semarang, blogger Jakarta serta pihak Kemenkes. Jujur, 2 hari bersama mereka dengan mengikuti acara kesehatan GERMAS ini benar-benar membuka wawasanku tentang ilmu kesehatan dan bagaimana seharusnya hidup dengan sehat.
Sungguh pengalaman luar biasa dan tak ternilai harganya bisa mengikuti serangkaian acara yang digelar oleh Kemenkes ini. Akhir kata, aku ingin mengucapkan terimakasih kepada Blogger Crony maupun Kemenkes serta pihak-pihak terkait yang telah membuat acara seperti ini.
Hidup sehat, satu kata namun susah dalam realisasi. Namun, apabila kita bersungguh-sungguh, tidak ada kata yang tidak mungkin. Ingat, lakukan sekarang atau kamu akan menyesal. Semua butuh kesadaran diri sendiri untuk memulai hidup sehat. Kamu, sudahkah memulai untuk hidup sehat?
belum kesampean ke salatiga benertujuh hahaha..ini acaranya seru ya btw aku juga baru tau ada puskesmas melayani konsultasi kejiwaan, ditempatku juga puskesmas sampe jumat doang disini sampe sabtu mantavv..
BalasHapusmmn ngeri itu di Laboratorium B2P2VRP tikus berjejer duh jadi geli pantesan ada warning klo lagi makan jangan lanjutin bacanya :D
Gunung Merbabu kalik bukan gunung Bromo..hedeuh. LOL
BalasHapusKemarin di Duver belum sempat masuk ke lab, yg ada nyamuknya..
klinik jiwa di puskesmas penting banget, apalagi kalau tenaga kesehatannya mau blusukan. di desa2, penderita gangguan jiwa masih sering dikurung karena berbagai alasan. makin dekat dengan masyarakat makin baik. selama ini aku taunya poli jiwa cuma di tingkat RSUD
BalasHapusAcara yang super padat dan seru. Dan sesi berkunjung ke DUVER dan lab yang banyak tikusnya itu yang paling sesuatu. Ngeri campur geli tapi penasaran :) Ngga nyangka ada orang yang mau bedah-bedah tikus sampe segitunya. Tapi semuanya memorable, nice to visit Semarang & Salatiga :)
BalasHapus