4 Tahun Indonesia Kreatif, Sudahkah Berkembang?

Sebagai anak muda, saya merasa bahwa kreativitas itu sangat penting. Dengan kreativitas, saya mampu menciptakan karya-karya baru yang inovatif dan bermanfaat bagi orang lain. Contohnya, seperti saat saya menjadi seorang blogger dan menulis artikel di blog saya, atau saat membuat vlog dan beberapa video hasil kreativitas pemikiran saya.

Terus, bagaimana dengan Indonesia, negara yang saya cintai sampai mati? Apakah kreativitas di Negeri ini semakin berkembang atau malah menyusut?

Secara kebetulan, pertanyaan saya terjawab ketika beberapa hari yang lalu teman sesama blogger mengajak saya untuk ikut ke acara Flash Blogging bertajuk “4 Tahun Indonesia Kreatif”. Wah, ini pertanyaan saya banget! Tanpa ragu-ragu, saya langsung konfirmasi kehadiran acara tersebut.

Hari ini, tanggal 9 November 2018, saat postingan ini ditulis saya sedang berada di acara ini. Berlokasi di Hotel Po Hotel (Crown Plaza) lantai 7, hadir puluhan peserta dari berbagai kalangan. Ada yang dari Blogger Semarang, Media, Mahasiswa sampai pelajar. Antusiasme mereka tak dapat disembunyikan, raut wajah ceria dan sumringah terpampang di wajah mereka.

Pukul 08.00 pagi tadi, saya telah tiba dan langsung menuju meja registrasi. Setelah absen, saya masuk ke ruangan yang cukup luas. Beberapa orang sudah hadir terlebih dahulu. Saya dipersilahkan untuk mengambil cemilan dulu. Asyik, saya langsung ambil lumpia dan kopi. Lumayan mengganjal perut sebelum materi dimulai.

Selanjutnya, setelah peserta mulai berkumpul dan mengisi kursi-kursi yang kosong, MC menyapa kami dan tamu-tamu undangan. Sebagai pembuka, dan membangkitkan semangat nasional Indonesia, MC mengajak kami semua untuk berdiri dan menyanyikan bersama lagu Indonesia Raya.


Setelah selesai, kami dipersilahkan duduk kembali. Sebagai sambutan, MC mempersilahkan Ibu Rosarita Niken Widiastuti, selaku Direktur Jendral Informasi dan Komunikasi Publik, Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia untuk datang ke atas podium. Ini kali pertama saya bertemu dengan beliau. Sosok anggun dan tegas tersirat di balik raut mukanya.

Sebagai penyemangat, Beliau mengatakan bahwa Potensi Indonesia di tahun 2020 bisa menjadi Negara maju kelima di Dunia. Dengan berbagai aspek di Indonesia yang mulai berkembang pesat, beliau optimis dengan potensi tersebut. Terus sektor-sektor apa aja sih? Mari duduk sejenak dan saya ceritakan penjelasan beliau :


Kita patut berbangga, karena Indonesia berada di urutan keempat pada ajang Asian Games 2018 kemarin dengan perolehan 31 medali emas. Ini menjadi sejarah terbaru bagi bangsa kita! Dan jangan lupakan ajang Asian Para Games 2018 yang melampaui target dengan perolehan 37 medali emas dan berada di peringkat 5. Hebat banget!

Semua karena kepedulian Presiden. Beliau dan segenap pemerintahannya, telah fokus kepada cabang olahraga, baik dari fasilitas, kualitas pemain serta peningkatan skill. Selain itu apresiasi Pemerintah dalam memberikan hadiah kepada pemenang patut diacungi jempol. Semua bekerja sama dan inilah yang menjadikan keberhasilan dalam bidang olahraga di Indonesia.



Angka kemiskinan Indonesia selama 20 tahun tidak pernah mencapai satu digit. Tapi apakah pemerintah melambaikan tangan dan terus mengeluh? Tentu enggak! Terbukti dengan pemerintahan selama 4 tahun ini Indonesia mampu menurunkan angka kemiskinan dari 10,2% menjadi 9,8%. Artinya? Pemerintah sudah mencapai angka satu digit, yang selama 20 tahun ini susah untuk diraih.
Keberhasilan ini tentu karena kebijakan-kebijakan baru yang diterapkan pemerintah. Salah satunya dengan program lapangan kerja di desa-desa. Kalau di desa banyak lapangan kerja, kenapa harus jauh-jauh ke kota?

Pemerintah juga telah fokus ke Sumber Daya Manusia dan keadilan seluruh masyarakat Indonesia. Terutama bagi penduduk di Papua. Contoh nyatanya seperti BBM satu harga. BBM di semarang sama seperti BBM di papua. Kalau dulu BBM di Papua bisa mencapai 20 ribu lebih perliter, maka sekarang harganya sama merata seperti yang ada di Jawa. Semua masyarakat Indonesia berhak mendapat keringanan yang sama.



Berbicara tentang Infrastruktur di Indonesia, maka saya sudah merasakan benar kemajuannya. Contohnya, Bandara Ahmad Yani di Semarang jauh lebih modern, luas dan berkelas. Jalan Tol pun semakin banyak aksesnya. 

Namun pemerintah tidak hanya Jawa-centris saja tetapi Indonesia centris. Contoh seperti kereta api, jalan, bandara dan infrastukrur lain di luar Jawa yang mulai berkembang dan menjadi lebih bagus.
Infrastruktur membaik, berbanding lurus dengan masyarakat yang ikut membaik. Seperti contoh produktivitas makin meningkat dan mendapat keuntungan lebih besar. Tumbuh pula ekonomi di daerah tersebut menjadi stabil meningkat.



Dalam bidang cyber ada juga pembangunan internet di berbagai daerah di sektor Indonesia barat yang hampir selesai. Indonesia Tengah 80% dan Indonesia timur 50%. Target Pemerintah adalah 2020 semua internet terkoneksi dengan baik. 

Selain itu Pemerintah juga support dan mendukung para penjual UMKM untuk memasarkan produk melalui UMKM go online. Juga adanya pelatihan-pelatihan dengan UMKM.

Banyak hal-hal dalam beberapa tahun belakangan ini kreativitas Indonesia meningkat dari masyarakat Indonesia dengan digitalisasi. Seperti contohnya Gojek, Traveloka, Bukalapak dan Tokopedia yang menguasai ekonomi kreatif Indonesia. Dari Kominfo ingin mendorong milenial muda untuk berkarya di era digitalisasi ini. Kominfo pun memberi support dengan beasiswa Digital talent 20.000 seluruh Indonesia.

Harapan Pemerintah yaitu semua lini di desa maupun kota, untuk meingkatkan produktivitas masyarakat di semua level. Negara maju kelima di Indonesia bisa diwujudkan jika kondisi perekonomian yang stabil, damai dan produktif. Penghambat Ekonomi Kreatif ini biasanya karena Toleran, hoax, hasut, mengadu domba. Malah, kitalah sendiri yang menghasut pergerakan ekonomi kreatif di Negara kita sendiri. Cukup miris ya?

Contohnya saham Freeport Indonesia Cuma mendapat 9% pada tahun-tahun sebelumnya. Dengan sekuat tenaga dan kerja keras dari Pemerintah, Indonesia mampu meraih 51%. Sungguh luar biasa kan? Tapi masih saja banyak isu-isu dan berita-berita hoax yang menyesatkan dan membuat kita terpecah belah.

Mari bayangkan : dalam 1 menit informasi di Facebook ada 3,3 juta. Di WA dalam 1 menit beredar info, chat, dan lain sebagainya ada 29 juta informasi bari. Bagaimana jika sebagian besar isinya negatif? Akan mempengaruhi pikiran kita. Situasi di dunia maya mempengaruhi di dunia nyata. 

Oleh karena itu, Masyarakat Indonesia harus lebih hati-hati. Karena apa yang kita lakukan di dunia maya, bisa saja malah menghambat Negara kita tercinta untuk maju. Mari manfaat digital ini untuk hal-hal positif, kreativitas, informasi, dan lain sebagainya. Cukup mudah untuk berkontribusi untuk Indonesia agar damai dan rukun, yaitu dengan : saring sebelum sharing di dunia maya.


Sesi berikutnya adalah Bapak Andoko Darta sebagai Tim Komunikasi Presiden. Setelah pemaparan tentang pencapaian kabinet kerja pemerintah, sesi berikutnya tentang 4 tahun kreativitas di Indonesia. Saya makin semangat, soalnya ini nih yang saya tunggu-tunggu~

Bapak Andoko menjelaskan, kalau Indonesia berada di middle income trap. Artinya, Indonesia tengah ada di jebakan pendapat Negara dengan kategori kelas menengah. Nah, bila kita terus-terusan di zona ini, maka Negara kita tidak akan berkembang dan malah akan menjadi Negara kecil.

Berbicara tentang Kreativitas, di Indonesia sendiri sudah melesat jauh perkembangan kreativitasnya. Salah satunya dengan Ekonomi Kreatif, Pariwisata, Seni dan budaya, dan sektor lainnya.

Beliau menjelaskan, kalau anak muda di Indonesia adalah tonggak dan pilar kemajuan bangsa ini. Dengan kreativitas dan semangat nasionalisme mereka, merekalah penerus kemajuan bangsa Indonesia. Beliau juga menjelaskan bahwa anak muda terbagi menjadi beberapa hal :

KREATOR
Adalah orang yang memproduksi karya dan memulai bisnis baru. Seperti seorang blogger, vlogger, perintis usaha kuliner, dan e-commerce raksasa yang merajalela di Indonesia. Sebagai informasi, pertumbuhan ecommerce terbesar di dunia ada di Indonesia loh sebesar 70% lebih.

Dalam hal ini, Pemerintah support dengan program-program seperti Go Start Up Indonesia, yaitu platform bertemunya para Start Up dan investor. Selain itu Pemerintah menyalurkan bantuan insentif pemerintah (BIP) 2018 untuk pelaku ekonomi kreatif dan startup, subsektor kuliner, fesyen, kriya, serta aplikasi digital dan pengembangan game.

PEDULI
Adalah anak muda yang punya jiwa menolong dan simpati dengan perkembangan Negara. Beliau menceritakan pengalaman saat gabung di pemerintah selama 4 tahun ini. Beliau tidak paham mengapa warga Indonesia tidak punya listrik selama 70 tahun pada tahun 2015. Beliau sebelumnya tidak peduli dan menyalahkan pemerintah. Namun itu saja tidak cukup, maka pemerintah pun bekerja keras agar seluruh Rakyat bisa merasakan listrik. 

Hasilnya, sekarang sudah 95,35% wilayah di Indonesia telah terang. Sejak pemerintahan Jokowi, 6950 desa listrik menyala setelah bertahun-tahun tidak ada. Listrik terang, desa pun ikut tergerak.

CENDEKIAWAN dan ESKPLORER
Adalah orang-orang yang haus ilmu dan mengejar ilmu kemanapun berada. Untuk sektor ini, Pemerintah memberikan beasiswa pendidikan bagi masyarakat yang kurang mampu dan berprestasi. Dari sektor Eksplorer, adalah orang-orang yang suka mengeksplore wisata dan alam Indonesia. Di sektor ini, Pemerintah mengembangkan potensi wisata di Indonesia sehingga devisa juga meningkat.

Dari acara ini saya bisa mengambil kesimpulan, bahwa pemerintah selama 4 tahun belakang ini telah bekerja keras dan membuahkan hasil yang manis. Inilah saatnya kita, warga Indonesia, turut serta untuk menjaga kerukunan dan kedamaian NKRI. Sudahkah kamu siap? Kalau saya, sudah siap!

Lihat keseruannya di video berikut ini :

Tidak ada komentar

Silahkan berkomentar, link hidup akan dihapus. Terimakasih sudah membaca :)