Cerita Di Balik Seorang Freelancer : Harus Tahan Deadline!

Anak muda identik dengan semangat yang membara besar. Ditunjang dengan raga yang prima, maka nggak heran generasi ini suka ngelakuin aktifitas yang padat dan butuh banyak stamina. Selagi masih muda dan sehat, kenapa enggak nyobain banyak hal baru di dunia ini?

Saya salah satu diantaranya. Berbekal rasa penasaran dan keingintahuan pengen mencoba hal-hal baru, saya “nekat” mencemplungkan diri di bidang-bidang yang sebelumnya sama sekali belum saya kuasai. Pokoknya semangat dulu! Masalah bisa atau enggak bisa itu urusan terakhir, hehe.

Diawali dengan seorang Blogger yang sudah saya geluti selama 6 tahun ini. Saya punya 3 blog dengan konsep yang berbeda-beda : Lifestyle, kuliner serta teknologi. Karena tuntutan profesionalitas, maka setiap hari saya luangkan waktu sekitar 3-4 jam untuk mengelola semua blog itu. Semua blog harus terkonsep dan ter-manage dengan baik. Sebagian penghasilan saya juga berasal dari blog ini ; baik urusan kerjasama, iklan maupun saat menang lomba blog.

Saya juga seorang desainer grafis. Untuk bidang ini, saya murni belajar dari nol dengan bantuan tutorial google. Berjalannya waktu, karena konsisten belajar dan haus ilmu baru, sekarang saya bisa mendesain dengan baik dan cukup rapi. Beberapa kali mendapat tawaran desain, saya terima dengan senang. Senang karena mendesain, senang juga karena tabungan bertambah.

Urusan mendesain ini yang butuh banyak stamina. Karena permintaan client yang kadang berubah-ubah, saya pun dituntut untuk kreatif dan kerja secara cepat. Jam kerja saya untuk mendesain sekitar pukul 9-12 malam. Karena jam-jam itu suasana tenang dan ide-ide baru sering muncul.

Kemudian adalah bisnis keluarga. Keluarga kami punya bisnis katering yang cukup besar. Biasanya orang-orang memesan katering kami saat ada acara resepsi pernikahan, arisan, acara yang butuh makanan box dan semacamnya. Ada total 5 karyawan yang bekerja di rumah saya. Saya bagian koordinasi ke client sekaligus merangkap sebagai promosi. Pesanan di katering kami biasanya seminggu ada 3-4 kali pemesanan dan dikerjakan pagi sampai siang hari.

Masih berlanjut, aktifitas saya selanjutnya adalah : konten kreator! Berawal dari hadiah sebuah lomba blog berupa kamera, saya mencoba masuk ke dunia photography dan videography. Awalnya saya kebingungan luar biasa, karena saya sangat awam dengan istilah dan tetek bengek bidang ini.

Sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit. Saya pun mulai belajar dari tutorial di youtube, sampai masuk ke komunitas bidang ini. Sampai akhirnya, saya pun bisa memakai kamera dengan maksimal dan menghasilkan karya foto dan video yang oke.

Memang benar, usaha ngga bakal mengkhianati hasil. Dari kerja keras itu saya mendapat tawaran job dan kerjasama dari berbagai brand dan perusahaan. Saya membuat video company profil, review, liputan dan masih banyak lagi.

Inilah aktifitas yang benar-benar menguras stamina fisik dan pikiran. Karena saat membuat konten itu, terkadang saya harus pergi sampai ke luar kota sesuai permintaan client. Saya pun membawa peralatan yang tergolong banyak dan berat-berat. Kurang lebih ada 2 kamera, 2 tripod, 1 stabilizer, 1 laptop dan peralatan lainnya. Coba bayangin saya nenteng peralatan itu semua kemana-mana.

Sampai akhirnya saya tumbang. Rentetan aktifitas yang padat, serta kejar-kejaran dengan deadline, nyatanya membuat anak muda yang identik dengan badan bugar pun bisa capek dan sakit juga. Saya ada di titik, dimana saya ngerasa capek sekali bahkan lebih capek dari biasanya. Biasanya, dengan tidur badan saya sudah fit kembali. Namun kala itu, saya udah istirahat lama kenapa ngerasa masih capek?

Saya pun merenung dan introspeksi diri, sampai saya sadar kalau ada yang salah dengan apa yang saya lakukan. This is wrong on so many levels. Saya membiarkan kebiasaan-kebiasaan buruk, yang malah membuat gaya hidup saya menjadi buruk dan bahaya.

 

Nah, gaya hidup dengan kebiasaan yang buruk itu lama-kelamaan bisa jadi bom waktu bagi tubuh saya sendiri. Ambil contoh seperti hobi begadang bisa membuat menurunkan fungsi organ hati. Selain itu seperti pola makan yang berantakan dan stress mikirin deadline, meningkatkan resiko gangguan pencernaan yang parah. Saya? Takut-takut ngeri dong. Saya harus berhenti, nggak boleh gini terus.

Suatu hari, saya sedang berbelanja bahan-bahan untuk katering bareng Ibu di sebuah mall. Ketika berbelanja, saya melewati sebuah etalase produk ramuan herbal yang menarik perhatian mata saya. Pertama kali yang saya lihat adalah produk Herbadrink dengan gambar temulawak.

Detik itu juga saya teringat Bapak saya dulu. Sewaktu masih kecil, ketika Bapak masih kerja, Bapak rajin membuat ramuan teh hangat yang dicampur dengan parutan sari temulawak. Kata Bapak, minuman ini berkhasiat untuk stamina dan menghangatkan perut. Setelah pulang dari kantor, Bapak ngerasa jauh lebih segar saat menyeduh minuman ini.

Tring! Seolah ada lampu di atas kepala saya, saya langsung menyambar produk Herbadrink itu dan memasukkan ke keranjang belanjaan. “Asik juga nih, ada minuman ramuan langsung jadi. Ngga perlu repot-repot parut temulawak dulu!” batin saya dalam hati. Produk gini nih cocok bagi saya yang jarang ke dapur dan butuh yang praktis-praktis hihi.

Sesampainya di rumah, saya langsung menyeduh satu sachet Herbadrink Sari Temulawak. Rasa temulawaknya strong dan terasa pedas di mulut. Manisnya pas; ngga terlalu manis pun ngga terlalu hambar. Teksturnya sedikit kental dan warnanya cokelat light.

Apakah manjur? Hari pertama dan kedua saya tidak menemukan perbedaan berarti. Memasuki hari ketiga dan seterusnya, badan saya terasa lebih segar dan lebih semangat beraktifitas! Awalnya saya nggak ngeh, kalau ternyata sari temulawak itu punya banyak khasiat dan kebaikan alam. Setelah tahu, saya makin suka produk ini.

Di balik bentuknya yang kecil, tersimpan kebaikan alami yang melimpah! Seperti kandungan zat kaloga sebagai anti oksidan yang bisa mencegah virus dan alergi masuk ke dalam tubuh, Kurkumin yang dapat mengatasi mual dan muntah-muntah, senyawa glikosida yang berguna sebagai obat janting dan juga minyak atsiri yang membantu menjaga tubuh tetap sehar dan bugar. Fakta menarik lainnya tentang Temulawak adalah, tanaman obat ini bisa sebagai perawatan kulit dan mencegah penuaan dini loh.

Berbeda dengan seduhan rempahan sari temulawak seperti biasanya, Herbadrink ini sudah diproses dengan teknologi modern yang membuat ampasnya sangat sedikit saat diseduh. Bukan berarti kalo nggak ada ampas, bakal mengurangi khasiat temulawaknya ya. Produk Herbadrink ini juga diproduksi tanpa pengawet.

Saya sudah mengkonsumsi selama 2 minggu sampai tulisan ini ditulis. Saking sukanya sama khasiat Herbadrink Temulawak, sampai-sampai saya siap sedia bawa botol  minuman di ransel lengkap sama sachet Herbadrink Temulawak. Kalau saya lagi aktifitas di luar ruangan, tinggal sobek sachet terus tuang ke botol. Kocok-kocok, selesai deh.

Beda cerita kalau suasana dingin hujan-hujan syahdu, paling pas nyeduh secangkir Herbadrink Temulawak anget-anget! Sambil duduk-duduk di teras, nyeruput secangkir Herbadrink Temulawak. Sedap!

Pekerjaan saya sebagai freelancer sekarang memang tidak dibatasi oleh jadwal dan waktu kerja, karena saya sendiri yang mengatur jam kerja saya sendiri. Inilah tantangan yang sebenarnya, karena saya harus pintar-pintar mengatur itu semua.

Tantangan sebenarnya bukan hanya itu saja, namun berperang dengan gaya hidup saya yang buruk. Sedikit demi sedikit, saya merubah kebiasaan-kebiasaan itu. Menjadi lebih baik untuk kedepannya adalah misi saya sekarang.

Sebagai anak muda, berkarya dan beraktivitas adalah hal yang keren. Namun jangan lupa jaga kesehatan dan stamina kalian, karena apalah gunanya beraktivitas dengan badan yang kurang fit. Herbadrink Sari Temulawak bisa menjadi pilihannya. Selamat mencoba~