Dialog Nasional Indonesia Maju ke-12, Indonesia Maju Tak Sekadar Wacana!

Jujur, saya selalu merasa sedih ketika banyak speech hate mengenai pemerintahan Jokowi yang berkeliaran di sosial media. Mirisnya, mereka berkomentar dengan kasar, bahkan kata-kata yang tak pantas. Sebagai warga negara Indonesia, apakah pantas mengolok orang nomor satu di Indonesia? Apakah kinerja di bawah naungan Pak Jokowi ini memang pantas untuk diolok?

Rasa penasaran tersebut terjawab ketika saya menghadiri acara Dialog Nasional 13 "Indonesia Maju", yang diadakan di UTC Hotel, Semarang. Saya memang bukan satu-satunya orang yang antusias mengikuti acara ini, karena kursi-kursi yang disediakan sudah hampir penuh ketika saya datang. Sekitar kurang lebih 3.000 orang, dengan berbagai kalangan seperti mahasiswa, masyarakat umum dan lainnya sudah duduk manis menunggu.


Apa yang membuat dialog nasional ini spesial? Karena kedatangan tiga menteri yang akan membahas tentang kinerja di sektor masing-masing. Tiga menteri ini adalah; Menteri Perdagangan, Menteri Perhubungan serta Menteri Sosial.


Sembari menunggu, kami disuguhkan dengan hiburan dari sang maestro campursari, mas Didi Kempot. Satu gedung tersihir dengan iringan organ tunggal serta suara khas mas Didi Kempot. Terbukti dengan banyaknya Ibu-Ibu yang maju ke depan dan mengabadikan moment dengan kamera mereka. Memang, mas Didi Kempot ini juara di hati emak-emak. :p

Sekitar 15 menit kemudian, rombongan berbusana putih datang dan riuh penonton langsung menjadi-jadi. Tiga menteri memasuki convention Hall dan acara dimulai dengan moderator Dedy Gumelar alias bang Miing Bagito. Beliau tampil energik membawakan acara, yang membuat suasana semakin hidup.


Moderator mempersilahkan Ir. Dwi Soetjipto selaku ketua LPP Edukasi untuk memberi sambutan acara pembukaan Dialog Nasional ke-12. Beliau merasa sangat antusias dengan acara ini, dan berharap dapat memberi feedback yang positif. Beliau juga menyinggung tentang visi misi dari LPP Edukasi untuk mewujudkan generasi muda Indonesia menjadi Sumber Daya Manusia yang berkualitas Internasional. 

Acara yang ditunggu-tunggu pun dimulai. Moderator mempersilahkan ketiga menteri untuk maju ke atas panggung dan berdialog singkat mengenai topik "Konektivitas". Bulan Ramadhan dan Lebaran adalah bulan yang paling sibuk bagi ketiga menteri ini. Karena bulan inilah segala kebutuhan logistik serta transportasi sangat penting dan dibutuhkan bagi masyarakat. Inilah tantangan mereka, supaya membuat semuanya dapat teratasi sehingga harga-harga kebutuhan pokok serta isu-isu transportasi selama mudik dapat stabil dan lancar.

Kemudian, moderator memberikan kesempatan untuk masing-masing menteri menjelaskan kinerja di sektor masing-masing. Silahkan menyimak :


Menteri Perhubungan : Konektivitas untuk Menurunkan Biaya Logistik


Bapak Budi Karya Sumadi, tampil dengan semangat menjabarkan tentang kinerja pemerintah yang tak henti membangun infrastruktur dalam hal perhubungan, agar masyarakat makin sejahtera dalam bertransportasi. Hasil yang sudah dan sedang dalam pengerjaan sampai detik ini seperti berikut :

  • Bandara Ahmad Yani Semarang menjadi 9x lebih luas dan lebih besar dari sebelumnya. Mampu menampung 7 kali lipat dari sebelumnya.
  • Peresmian Bandara Jendral Besar Soedirman di Purbalingga.
  • Jalur Ganda Lintasan Kereta Api Jawa Tengah Selatan dengan rute Purwokerto-Kroya dan Kroya-Kutoarjo yang direncakan tahun depan sudah beroperasi.
  • Mudik Guyub Rukun yang sukses diselenggarakan hasil kerjasama lembaga dan masyarakat.
  • Mudik Gratis naik kapal khusus ke Semarang sehingga pemudik luar pulau yang membawa motor bisa menaikkan motornya gratis ke kapal.
  • Mudik Gratis Bersama KAI di tanggal 5-7 Juni 2018 dari Stasiun Pasar Senen, Jakarta, ke berbagai kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
  • Jalan tol yang sudah diresmikan dan sedang dikerjakan secara efektif dan cepat.

"Presiden sudah memerintahkan agar pelaksanaan mudih bisa lebih lancar dibanding tahun lalu," ujar Bapak Menteri Perhubungan menyampaikan perintah dari Pak Presiden. Sejumlah ruas jalan tol yang hampir rampung direncanakan akan bisa dipakai untuk arus mudik lebaran nanti.

Membangun segala infrastruktur perhubungan tidak hanya masalah memudahkan masyarakat dari segi efisien dan waktu saja, namun juga keamanan serta kenyamanan. Untuk itu beliau mencanangkan program-program seperti pengawalan polisi saat mudik sehingga pemudik merasa nyaman dan aman. Beliau berharap, programnya akan meningkatkan kelancaran konektivitas untuk menurunkan biaya logistik jangka pendek serta jangka panjang.

Menteri Perdagangan : Harga Stabil Sampai Lebaran


Sesi berikutnya adalah Bapak Enggartiasti Lukita, yang memaparkan tentang harga-harga bahan pangan pokok menjelang dan saat bulan puasa. Ini adalah sejarah di Indonesia, karena tahun ini harga kebutuhan pokok stabil dan tidak naik. Tentu ini hasil kerja keras dari Bapak Presiden, Menteri Perdagangan serta staff-staffnya dalam menganalisa serta menangani harga HET yang melonjak. Beliau meyakini dengan berujar, "Tenang bu-ibu, harga stabil sampai lebaran".

Menjelang lebaran, banyak oknum dengan praktik "menimbun" barang yang dilakukan pedangan nakal. Imbasnya, barang akan langka dan harga akan melonjak fantastis. Maka dari itu, Menteri Perdagangan sudah mengantisipasi dengan ganjaran hukuman yang seberat-beratnya, bagi siapa saja oknum yang berani menimbun bahan pokok serta bahan pangan. Tidak ada kata ampun bagi para oknum. Salut pak!

Untuk mencegah kelangkaan barang karena kurangnya pasokan, pemerintah akan selalu memonitor angka statistik perkembangan dari produksi dan distribusi. Jika stok nasional tak mencukupi dan ada kecenderungan harga naik, maka ditempuh dengan jalur impor. Sebaliknya, apabila stok nasional berlimpah, maka akan dilakukan ekspor yang akan menguntungkan negara. Sekali lagi, salut pak!

Menteri Sosial : Mensejahterakan Masyarakat


Pembicara ketiga adalah bapak Idrus Marham, selaku Menteri Sosial. Dengan gaya bicaranya yang energik dan penuh semangat, beliau menyampaikan ajakan para Mahasiswa di Semarang serta Jawa Tengah untuk menjadi generasi bangsa yang positif dan tentu membanggakan. Beliau sendiri ternyata alumni pendidikan S2 di IAIN Walisongo Semarang dan menyabet gelar doctoral di UGM Jogjakarta. Beliau menegaskan, dia paham betul bagaimana potensi mahasiswa di Jawa Tengah bisa terus meningkat dan berprestasi bagi Indonesia.

Dalam hal ini, Kementrian Sosial memberikan santunan kepada korban bencana alam dan tragedi kemanusiaan, juga memiliki program Keluarga Harapan untuk mengurangi kemiskinan di berbagai daerah di Indonesia. Dalam program ini ada beberapa sub agenda yaitu Program Keluarga Harapan (PKH), Beras Sejahtera (Rastra), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Semua program ini, bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia, dan inilah tantangan serta tanggungjawab yang dipikul oleh seorang Menteri Sosial. Semangat ya pak!

Indonesia Maju, Bukan Sekadar Wacana


Dialog Nasional Menuju Indonesia Maju ke-12 ditutup dengan doa bersama serta menyanyikan lagu Indonesia Raya. Acara ini sangat meriah dan antusiasme penonton yang hadir sangat luar biasa. Tentu, banyak sekali informasi serta pengalaman yang saya dapatkan di dialog nasional ini, yang saya yakini Indonesia Maju bukan hanya sekadar wacana bila kita ikut andil dalam memajukan serta mendukung, bukan dengan mencaci-maki maupun menghujat. Saya selalu percaya, pada akhirnya, orang-orang dengan kinerja yang baik dan jujur akan selalu maju dan selalu maju, meskipun banyak halangan dan rintangan dimana-mana.

Setelah Semarang, Dialog Nasional berikutnya yaitu ke-13 akan diadakan di Salatiga dan digelar setelah lebaran. Semoga acara ini lancar dan banyak masyarakat bisa mendapat manfaatnya.

Salam,
Indonesia Maju!

Tidak ada komentar

Silahkan berkomentar, link hidup akan dihapus. Terimakasih sudah membaca :)