Tentang Anyang-Anyang, Uri-Cran dan Pahlawan Bernama Ibu


"Insyallah lancar bu, jangan takut!"


Kalimat terakhir yang saya ucapkan sebelum Ibu memasuki ruang operasi. Beliau tampak tenang, sebaliknya saya setengah mati ketakutan menyaksikan ibu saya, sosok perempuan kuat dengan sifat pekerja kerasnya, terbujur lemah tak berdaya di atas kasur operasi itu. Sorot mata Ibu memancarkan keletihan luar biasa, dan inilah titik dimana beliau tidak sanggup lagi menahan rasa sakit itu. Ya, tumor itu hinggap di tubuh Ibu.

Sudah dari remaja Ibu memiliki benjolan di payudara sebelah kiri, namun baru sekarang Ibu bercerita kepada kami, tentang benjolan yang beliau anggap cuma sepele. Ora usah dipikir, kalimat andalan beliau. Sampai akhirnya, tumor itu membesar dan harus segera diangkat. Kami sekeluarga berdiskusi, dan memutuskan tepat 8 bulan lalu (17 Juli 2017) untuk operasi besar.

Sebelum operasi, dokter melakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Dokter menjelaskan hasilnya kepada saya dan Bapak bahwa tumor tidak bisa hanya diambil saja karena sudah menjalar ke seluruh bagian payudara. Jalan satu-satunya adalah payudara Ibu dipotong atau istilahnya diamputasi, itupun dengan rasio keberhasilan sebesar 80% saja. Jika tidak, ada resiko yang lebih berbahaya : kanker.

Jleb! Hati saya rasanya langsung remuk. Saya speechless, bahkan pikiran saya langsung nge-blank. Bapak, yang duduk di sebelah saya, hanya terdiam saja sambil tetap mendengarkan penjelasan dokter. Saya tahu sekali, hati Bapak jauh lebih terguncang melihat sosok yang dicintainya selama 30 tahun telah digerogoti penyakit mematikan.

Wallahu a'lam

Tahun lalu, Anniversary pernikahan ke-30

Kami menunggu di ruang tunggu operasi dengan diam, sementara hati tak henti memanjatkan doa. Raut muka saya, kakak serta Bapak terlihat pucat dan takut. Obrolan hanya seperlunya, sembari memberi semangat satu sama lain kalau semuanya akan baik-baik saja.

Delapan jam seperti setahun rasanya. Belum ada kabar apapun, sampai akhirnya dokter keluar dan mengatakan kalimat yang paling menyejukkan, "Alhamdulilah, operasi berjalan lancar". Kami tersenyum sekaligus lega saat melihat perawat memindahkan Ibu kembali ke ruang perawatan.

Delapan jam di dalam ruang operasi, dengan pisau-pisau bedah yang menyayat serta mengangkat penuh satu payudara sebelah, Ibu adalah perempuan kuat yang pernah saya tahu.

PASCA OPERASI

Ternyata belum sampai di situ, Ibu diharuskan rutin untuk melakukan kemoterapi selama 1-2 bulan sekali sampai sekarang. Tujuannya agar membunuh bibit-bibit kanker. Ini yang membuat saya sedih, efek samping dari kemoterapi membuat Ibu seperti tersiksa luar biasa : mual parah, kelelahan, kurang nafsu makan sampai rambut dan alis Ibu habis tak tersisa. Namun saya tahu, semangat beliau untuk sembuh tidak ada habisnya. Ibu memang selalu nomor satu bila berurusan dengan semangat, dan beliau inilah panutan saya.

Kiri : Kemo pertama, pasca operasi harus infus darah karena anemia | Kanan : Kemo kelima, rambut mulai botak

Dari sekian efek samping selama kemo, satu yang paling membuat saya khawatir adalah : Ibu sama sekali jarang mau makan apapun bahkan minum air putih pun tidak. Bahkan beliau sering sekali menahan pipis berkali-kali dengan alasan malas berdiri. Sampai akhirnya muncul penyakit baru : anyang-anyangan.

Pernahkah kamu merasa saat mau pipis, lalu yang keluar sedikit? Atau terasa sakit buang air kecil, bahkan sampai keluar darah? Ya, seperti itulah anyang-anyangan. Kalau terlalu sering dan dibiarkan saja, bisa berkembang menjadi penyakit infeksi saluran kemih. Dari hal sepele, menjadi sesuatu yang berbahaya.

Detik itu juga saya punya prinsip harus jaga kesehatan Ibu lebih ekstra lagi, dan anyang-anyangan inilah musuh saya. Momen inilah yang ingin saya ceritakan kepada teman-teman, tentang bagaimana saya mengatasi gangguan anyang-anyangan yang kerap Ibu alami. Semoga bermanfaat!


ANYANG-ANYANGAN


Karena anyang-anyangan enggak se-sepele itu, penyakit ini bisa menyerang pria maupun wanita, dari muda sampai tua. Namun faktanya 5 dari 10 wanita di Indonesia pernah mengalami anyang-anyangan atau disebut ISK (Infeksi Saluran Kemih) dan Ibu adalah salah satunya. Mengapa? Karena struktur saluran kemih wanita cenderung lebih pendek daripada pria, karena itu lebih mudah terinfeksi dan terkena anyang-anyangan yang menjadi penyebab sakit saat buang air kecil

Anyang-anyangan tidak selalu menunjukkan gejala yang spesifik, namun kondisi berikut secara umum yang menggambarkan seperti apa itu rasanya apabila terkena gejala anyang-anyangan :

  • Hasrat berlebih untuk buang air kecil.
  • Buang air kecil lebih sering, tapi dengan volume sedikit-sedikit.
  • Nyeri pada panggul jika terjadi pada wanita.
  • Jika terjadi pada pria, akan menimbulkan gejala nyeri pada anus.
  • Rasa perih ketika buang air kecil.
  • Urine berbau menyengat, lebih pekat, kadang-kadang mengandung darah.
  • Merasa lelah dan kurang sehat.
  • Demam

Dan beruntungnya dalam kasus ini, Ibu belum dikategorikan dalam gejala yang serius sampai mengeluarkan darah, maupun sampai demam. Namun ini bukan menjadi alasan untuk dibiarkan saja ya, malah harus segera diatasi. Kalau kata andalan Ibu ora usah dipikir, kalau anyang-anyangan ini kudu dipikir nganti mari. (harus dipikir sampai sembuh)

Baiklah, sekarang pertanyaannya apa sih faktor kita bisa terkena anyang-anyang? Dari pengalaman pribadi serta hasil membaca banyak referensi dari internet tentang anyang-anyangan, saya mengamati kondisi Ibu dari berbagai faktor; ada yang berdasarkan kebiasaan buruk, dari kebersihan sampai faktor usia. Berikut saya rangkum penyebab anyang-anyangan dalam bentuk infografis :



Pertama, Bakteri Jahat bernama E.Coli

Tahukah kamu, 80% anyang-anyangan disebabkan oleh bakteri bernama E.coli ini? Bakteri ini termasuk ke dalam jenis bakteri patogen, yang artinya bisa merugikan kesehatan. Bakteri ini hidup di saluran pencernaan manusia, dan bahayanya, dia memiliki daya tahan yang sangat kuat dan bisa bertahan dalam kondisi ekstrim.

Bakteri jahat ini ada di sekitar kita, terutama di daerah yang terbilang kotor. Singgasana yang paling nyaman bagi mereka : toilet umum. Toilet yang jarang dibersihkan sangat memungkinkan terkontaminasi bakteri E.coli sebagai tempat berkembang biaknya. Ketika kita kurang menjaga kebersihan, bakteri ini bisa masuk melalui saluran kencing yang menyebabkan anyang-anyangan.

Meskipun fasilitas toilet di Rumah Sakit selalu bersih, namun tidak menutup kemungkinan faktor Ibu sering terkena anyang-anyangan karena terkontaminasi bakteri melalui toilet umum. Namanya fasilitas umum, pasti toilet di kamar perawatan Ibu kerap dipakai orang-orang yang entah bagaimana kebersihannya. Who knows.

Kedua, Menahan Buang Air Kecil

Ada beberapa momen dimana Ibu sering sekali menahan kencing karena alasan malas gerak. Beliau sendiri menolak dipasang selang kencing. Ini yang membuat saya khawatir, karena saya tahu menahan-nahan sesuatu yang seharusnya dibuang di dalam tubuh itu berbahaya.

Buang air kecil itu proses yang normal dalam tubuh. Jika menahan kencing, sama halnya dengan menghentikan proses normal di dalam tubuh, yang menyebabkan anyang-anyangan. Jadi pemirsa, just let it go, don't hold it back anymore~

Ketiga, Kurang Minum dan Makanan bernutrisi

Selama kemoterapi, Ibu selalu mual setiap saat. Muntah-muntah setiap jam. Imbasnya, nafsu makan Ibu menjadi turun drastis dan jarang makan bernutrisi dan berserat. Sedihnya juga, ibu jarang minum air mineral. Kalau sudah di momen seperti ini, saya bingung luar biasa. Harus dibujuk dan dipaksa agar perut Ibu ada isinya.

Padahal, dengan memperbanyak minum air putih tubuh kita akan terhidrasi dan kita akan lebih sering mengeluarkan air seni sehingga bakteri yang menempel pada saluran kemih akan ikut luruh bersama keluarnya air seni. Jadi resiko kita terkena infeksi saluran kemih akan semakin kecil.

---

"Bu, rasanya gimana sih?"
"Risih di perut dek, agak perih sedikit"

Begitulah kira-kira jawaban Ibu dulu saat ditanya tentang anyang-anyangan. Mengingat Ibu sudah memasuki usia pertengahan (middle age) yang berarti beliau sudah menopause, anyang-anyangan lebih sering menghampiri Ibu. Itu karena saat menoupuse mengalami penurunan hormon estrogen yang menyebabkan terkena infeksi saluran kemih. Sebagai anak yang baik dan juga ganteng, inilah tugas saya untuk menjaga ibu dari penyakit ini.

Jadi, pertanyaan pamungkasnya adalah bagaimana caranya mengatasi anyang-anyangan? Saya teringat dulu sewaktu kecil, kalau saya kena anyang-anyangan selalu dikasih karet gelang lalu diikatkan di jempol kaki. Ajaibnya, memang sembuh, namun belum ada penelitian yang membuktikan alasannya.

Daripada salah kaprah, ada baiknya kita ikuti cara mencegah anyang-anyangan yang benar dan terbukti secara ilmiah. Berikut saya rangkum dalam catatan di bawah ini :


Dari semua pencegahan di atas, satu yang terpenting adalah tidak melakukan kebiasaan buruk tersebut. Sebagai langkah terakhir, saya mempercayakan Prive Uri Cran sebagai obat pencegah serta penanganan anyang-anyang buat Ibu. Mari saya ceritakan mengapa produk ini bisa jadi andalan saya.

Menurut penelitian, buah cranberry memiliki kandungan bioaktif yang berfungsi untuk menyembuhkan infeksi saluran kemih pada perempuan. Dan Prive Uri Cran ini adalah minuman yang mengandung ekstrak buah Cranberry di dalamnya.

Selain itu, buah ini juga mengandung vitamin C serta memiliki antioksidan yang disebut Proanthocyanidins terbukti secara klinis efektif dapat mencegah pertumbuhan bakteri penyebab infeksi pada saluran kemih dan memiliki sifat anti-adhesi yang membuat bakteri tidak menempel pada saluran kemih sehingga mencegah bakteri menularkan infeksi.

Jujur, saya dan Ibu belum pernah merasakan bahkan sama sekali asing seperti apa bentuk dari Cranberry itu. Setelah coba beberapa kali, saya penasaran tentang rasanya dan dijawab Ibu,

"Rasanya asem-asem gitu dek, tapi seger. Semriwing di perut"

Jenis dari Prive Uri Cran ada dua, yaitu kapsul dan serbuk. Saya lebih suka yang serbuk karena penyajiannya mudah dan yang paling penting, Ibu suka. Kata beliau, yang serbuk seperti minum jus sedangkan yang kapsul seperti obat. Tapi ini kembali lagi ke selera masing-masing orang. :D

Prive Uri-Cran ini termasuk yang mudah dicari. Biasanya saya beli di Kimia Farma dengan harga sekitar 90-120 ribu perkotak dengan isi 15 sachet. Diminum sehari 1-2 sachet dan dijamin langsung hilang anyang-anyangan. Saya dan Ibu adalah buktinya, kalau Uri-Cran ini ampuh mengatasi susah buang air kecil. Lebih lengkapnya monggo mampir di sini http://www.uricran.co.id


Akhir kata, saya ingin mengajak pembaca untuk selalu menjaga diri sendiri maupun orang sekitar tentang kesehatan. Jangan sepelekan masalah kecil, yang bisa menjadi sangat berbahaya. Karena kesehatan tidak bisa dibeli dengan uang. Sayangi diri sendiri dan orang-orang tercintamu. :)
 
---
Referensi :
- Pengalaman pribadi

20 komentar

  1. Waaah, semoga Ibu Diko selalu sehat ya.

    BalasHapus
  2. Ibunya Diko sehat selalu yaa. Diko tetep semangat dan sehat juga biar bisa selalu jaga ibu 😊😊

    BalasHapus
  3. Diko...semoga ibu sehat selalu ya... Peringatan juga buat perempuan.jangan sepelekan benjolan di payudara.dan jangan sepelekan anyang-anyangan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin makasih mbak. Benar, jangan sepelekan hal-hal tersebut, kalo bisa cek sedini mungkin biar bisa ditangani secepatnya

      Hapus
  4. GWS buat ibumu ya, sebenernya aku jg sering loh anyang2an huhu. Mulai sekarang mau jaga kesehatan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin mbak. Jangan disepelekan, semoga artikel ini membantu yak

      Hapus
  5. Wah bermanfaat bgt diko infonya.. GWS yaa buat ibunya Diko... jangan lupa air putih emang penting banget sering-sering diminum...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih mas, Aamiin. Selain buat anyang-anyangan minum air putih juga bagus sik kalo kita rajin minum tiap hari sesuai porsinya

      Hapus
  6. Waah sangat bermanfaat, semakin tau penyakit anyang - anyangan & Uricran sebagai obatnya :D , jadi inget dulu saat Ibu sakit anyang - anyangan aku gak bisa berbuat sesuatu karena gak tau obatnya:(. Terimakasih Infonya Bro, WUATB! btw, gws buat Ibunya kamu ya Bro...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih mas sudah mampir, semoga membantu ya artikelnya. Jangan lupa jaga kesehatan Ibu kita :D

      Hapus
  7. Sehat terus buat Ibu Mas Handiko berkat solusi dari Uri Cran dan doa

    BalasHapus
  8. wah resep dari ibunya pasti mujarab nih, uricran emang cocok

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mujarab hehe, so far pakai uricran lebih cepet teratasi

      Hapus
  9. Wahhh desainnya selalu kece, btw, anyang-anyangan emang nggak nyaman banget mas, tetap disamping prive uri cran aja lah. Hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih mas. Iya saya pernah juga ngalamin, engga nyaman di perut hehe

      Hapus
  10. Sehat selalu buat Ibunya Mas, memang anyang-anyangan ini rentan banget buat perempuan. Aku pun langganan kena kok :(

    BalasHapus

Silahkan berkomentar, link hidup akan dihapus. Terimakasih sudah membaca :)