Berbekal e-tiket pesawat di Pegipegi, kami menuju Bandara Ahmad Yani dengan tampilan barunya setelah direnovasi. Setelah proses ini-itu sampai tibalah kami duduk di kursi pesawat menuju Bandara Juanda Surabaya selama kurang lebih 2 jam.
Oh iya, sebelumnya kami juga telah mengkontak teman kami yang kebetulan berdomisi di Madura. Dan beruntungnya lagi, dia sedang libur kerja dan siap mengajak kami keliling Madura. Setibanya di Bandara Juanda Surabaya, kami disambut teman kami dan langsung diajak cabut menuju Madura. Perjalanan memakan waktu sekitar 1,5 jam dengan mobil.
Bebek Sinjay yang tersohor dimana-mana |
Sampai Madura, disambut oleh jembatan ikonik Suramadu yang aduhai desainnya cantik! Sayang seribu sayang saking terpukau sampai lupa mengabadikan poto maupun video. Tak jauh dari Jembatan Suramadu, kami diajak ke restoran Bebek Sinjay yang tersohor itu. Spesialnya lagi, restoran ini adalah pusatnya! (bukan cabang). Wih, bebeknya juara banget sih!
Setelah perut terisi baik, kami melanjutkan perjalanan menuju Desa Jaddih, Kabupaten Bangkalan. Sekitar 30 menit menempuh perjalanan dengan pemandangan kanan-kiri berupa sawah hijau segar dan bukit-bukit berjejeran, kami tiba di Bukit Jeddih. Sebuah panorama yang tak akan pernah terlupakan.
Dikelilingi tebing-tebing kapur putih |
Sejauh mata memandang, warna putih tampak mendominasi dimana-mana. Bukit kapur yang menjulang tinggi tampak kokoh dengan pantulan sinar matahari, yang terlihat makin agung. Sayang sekali, sepertinya datang tidak di waktu yang tepat karena airnya tampak surut dan kotor. Bila musim hujan, biasanya keluar air berwarna biru yang indah. Begitu kata penjaga yang saya temui.
Di kawasan ini juga terdapat gua-gua kecil yang bertengger di badan tebing-tebing kapur putih. Pemandangan ini mengingatkan saya seperti di Kapadokia, Turki. Banyak spot yang instagramable, tergantung pemilihan angle yang pas. Tempat ini somehow juga mengingatkan saya dengan film midsommar : putih, bersih namun misterius.
Di kawasan ini juga terdapat gua-gua kecil yang bertengger di badan tebing-tebing kapur putih. Pemandangan ini mengingatkan saya seperti di Kapadokia, Turki. Banyak spot yang instagramable, tergantung pemilihan angle yang pas. Tempat ini somehow juga mengingatkan saya dengan film midsommar : putih, bersih namun misterius.
Matahari mulai tenggelam. Puas bermain-main di bukit Jaddih, kami mengakhiri trip dengan mampir di Tresna Art, Madura. Pusat batik tulis dan souvenir khas Madura yang terletak di kota Bangkalan. Bangunan berarsitek joglo khas Madura yang bernuansa ekslusif, tersembunyi, namun mudah ditemukan ini merupakan pusat informasi budaya Madura.
Kami juga mencoba kopi khas Madura yang disuguhkan secara cuma-cuma di sini. Surprisingly, rasanya enak! Kombinasi pahit dan manisnya sangat berasa, lalu ada rasa rempah-rempah sebagai pelengkapnya. Sungguh nikmat tiada tara.
Semua karena Pegipegi
Trip singkat ini dipersembahkan oleh promo menarik yang saya temui di aplikasi Pegipegi. Aplikasi ini punya segudang manfaat. Sebut saja seperti cari tiket kereta api, tiket cathay pacific, booking maupun booking hotel. Semua bisa dilakukan secara mudah hanya sekali tekan di smartphone. Segampang itu.
Satu hal yang bikin makin suka dari Pegipegi adalah versi terbarunya punya tampilan yang lebih fresh dan oke dengan dominan warna orange muda. Pengalaman user interface pun semakin mudah karena terbilang minimalis dan simple. Ketika diunduh di smartphone saya yang terbilang jadul, tetap berjalan mulus dengan baik.
Ketika hendak memilih jadwal penerbangan, lagi-lagi dibuat mudah dengan tampilan yang simple. Kemudian ada juga tambahan fitur filter yang bisa kita pilih sesuai keinginan : berdasarkan harga, transit, waktu keberangkatan dan lain sebagainya. Ada juga sistem pengurutan berdasarkan harga termurah maupun sebaliknya. Mudah bukan?
Akhir kata, mari bikin liburan semenyenangkan mungkin. Jangan sampai masalah transportasi malah mengganggu atau membatalkan liburan hanya karena alasan susah cari tiket. Selamat liburan!
Kami juga mencoba kopi khas Madura yang disuguhkan secara cuma-cuma di sini. Surprisingly, rasanya enak! Kombinasi pahit dan manisnya sangat berasa, lalu ada rasa rempah-rempah sebagai pelengkapnya. Sungguh nikmat tiada tara.
Semua karena Pegipegi
Trip singkat ini dipersembahkan oleh promo menarik yang saya temui di aplikasi Pegipegi. Aplikasi ini punya segudang manfaat. Sebut saja seperti cari tiket kereta api, tiket cathay pacific, booking maupun booking hotel. Semua bisa dilakukan secara mudah hanya sekali tekan di smartphone. Segampang itu.
Satu hal yang bikin makin suka dari Pegipegi adalah versi terbarunya punya tampilan yang lebih fresh dan oke dengan dominan warna orange muda. Pengalaman user interface pun semakin mudah karena terbilang minimalis dan simple. Ketika diunduh di smartphone saya yang terbilang jadul, tetap berjalan mulus dengan baik.
Ketika hendak memilih jadwal penerbangan, lagi-lagi dibuat mudah dengan tampilan yang simple. Kemudian ada juga tambahan fitur filter yang bisa kita pilih sesuai keinginan : berdasarkan harga, transit, waktu keberangkatan dan lain sebagainya. Ada juga sistem pengurutan berdasarkan harga termurah maupun sebaliknya. Mudah bukan?
Akhir kata, mari bikin liburan semenyenangkan mungkin. Jangan sampai masalah transportasi malah mengganggu atau membatalkan liburan hanya karena alasan susah cari tiket. Selamat liburan!
Wah seru sekali ya Mas, jadi ingin segera berlibur juga nih hehe.
BalasHapusPegi pegi ini memang memudahkan perjalanan kita ya Mas, rekomendasi banget deh pokoknya.
BalasHapusIkon dari Madura memang jembatan suramadunnya ya Mas, saya belum perna nih ke sana.
BalasHapusTerimakasih banyak untuk informasi yang sangat menarik ini Mas.
BalasHapusJadi ingin segera liburan nih hehe, ke Madura kayaknya seru.
BalasHapus