Sembutopia, Sebuah Harapan dan Keyakinan


Men Sana In Corpore Sano, nyatanya tak hanya sebuah peribahasa asing saja. Pernah dengar? Kalimat ini mempunyai makna bahwa di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Pola hidup yang sehat, menghasilkan pemikiran-pemikiran yang serta perilaku yang sehat pula. Dua elemen ini saling melengkapi dan tak terpisahkan lagi. Coba bayangkan, apa jadinya kalau kesehatan tubuh kita sering terganggu? Tentu akan berpengaruh pada kondisi psikis. Seperti banyak pikiran, stres dan lain sebagainya. Setuju?

Kesehatan. Harta paling berharga, tak ternilai harganya. Harta ini ada di depan mata kita, namun sering sekali luput dari penglihatan kita sendiri. Sebuah survey dari organisasi WHO mengatakan, tingkat kesehatan Indonesia di Dunia masih dibawah garis harapan. Memang, sakit itu adalah takdir, namun saya yakin apabila kita mau berusaha dan mengubahnya, takdir tersebut dapat berubah.

Berusaha dalam hal apa nih? Mengubah pola hidup menjadi sehat. Seperti berolahraga, makan yang bergizi, tidur secukupnya dan saya yakin banyak artikel di google sudah banyak membahasnya. Lalu, kalo kita sudah merasa sehat apakah bisa bebas? Tentu tidak dong. Kesehatan itu juga salah satu aset masa depan. Dengan kita mengubah pola hidup menjadi sehat, kita sudah "menginvestasikan" tubuh kita menjadi sehat, pun tingkat harapan hidup akan semakin panjang.

Jadi, kesehatan itu sangat penting untuk dijaga. Tak perlu menunggu sakit dulu, baru tahu rasanya bukan? Lebih baik mencegah daripada mengobati, teman-teman. Saya tegaskan, jangan sakit dulu sebelum tahu bahwa kesehatan itu sangat penting, bahkan krusial bagi kehidupan kita.



Sembutopia dan Sebuah Harapan

Terdengar asing, begitulah resiko jika menjadi digital platform di zaman now. Tapi ketika fokusnya sudah terlihat, eksistensi bukanlah menjadi nilai penting. Begitulah pertemuan yang membuka mata, ketika saya mengenal Sembutopia. Digagas oleh Kafi Kurnia, seorang motivator dan bersama teman-teman kerabatnya, Sembutopia berangkat dari sebuah ide-ide sederhana untuk memotivasi dan menginspirasi masyarakat Indonesia untuk menciptakan lingkungan yang sehat. Bebas dari penyakit dan konflik, baik dari secara kejiwaan serta kebugaran.

Bukan cuma sekali saja, Kafi Kurnia dan CSS sudah mencoba beberapa kali paltform untuk misinya ini. Mulai dari website sampai organisasi, yang berakhir tak memuaskan. Sampai akhirnya, mereka mencoba platform masa kini, sosial media. 

Lahir di bulan November 2017, Sembutopia diapresiasi oleh masyarakat. Buktinya, banyak followers mengikuti aktifitas sosial media mereka. Sembutopia bisa ditemukan di Instagram, Twitter dan Facebook.

Apa sih pak visi misi dari Sembutopia ini? Saya mengacungkan jari ketika sesi pertanyaan dibuka. Sedari awal saya sangat tertarik dengan Sembutopia ini. Beliau menjawab, bahwa Sembutopia memiliki 5 pilar yang menompang gerakan ini :

Hope, Heal, Habitat, Health, Happiness

Sembutopia ingin masyarakat punya harapan yang merupakan langkah awal untuk menyembuhkan diri. Proses penyembuhan diri memerlukan lingkungan yang mendukung masyarakat untuk hidup sehat. Setelah tercipta lingkungan yang sehat, masyarakat akan hidup lebih sehat dan lebih berbahagia.


World No Tobacco Day

Bertepatan dengan Hari Tanpa Tembakau yang jatuh pada 31 Mei kemarin, bertepatan pula dengan acara yang tengah saya hadiri. Saya terkejut bukan main ketika presentasi ditampilkan angka kematian di Indonesia akibat rokok. Sebanyak 6,4 juta orang meninggal, yang menjadikan rokok sebagai resiko penyumbang angka kematian kedua di Indonesia. Kalau diruntut lebih jauh, sebanyak 24 orang meninggal setiap jam.

Ironis? tentu. Miris? sangat. Namun apa yang terjadi selanjutnya? ya, kita tetap menutup mata seolah itu hanyalah angka-angka statistik tak berarti. Sebagian orang masih tetap menyulut rokok, dan menghembuskan asapnya bebas, ke orang disekitarnya yang menjadikannya perokok pasif. Apakah harus menunggu dampaknya dulu agar berhenti merokok?

Tidak, tak perlu menunggu seberapa besar dampaknya dulu baru berhenti merokok. Katakan tidak untuk ajakan merokok, apalagi ajakan dari dalam hatimu sendiri. Katakan dengan tegas, tidak merokok, sebelum terlambat dan penyesalan datang.

Dengan semangat, Pak Kafi selalu dan selalu mengatakan bahayanya si pembunuh dalam wujud sebuah batang kecil ini. Beliau punya solusi, yaitu "21 Hari". Artinya, dalam 21 hari kamu harus dipaksakan untuk tidak menyentuh rokok, kalau perlu minta bantuan orang sekitar untuk mengingatkan. Lalu setelah 21 hari berhasil dilalui, maka kamu akan lepas dari kebiasaan tersebut.


Indonesia2020 dan Sebuah Keyakinan

Terdengar seperti aroma politik, namun INDONESIA 2020 bukanlah tentang politik sama sekali. INDONESIA 2020 adalah sebuah sebutan, slogan, maupun istilah, perfect vision dimana seseorang dapat melihat dengan sempurna tanpa kacamata. Istilah 2020 dalam ilmu kedokteran artinya menandakan penglihatan yang baik. Dengan ini, Sembutopia ingin sebuah misi kedepan untuk mewujudkan takdir kejayaan Indonesia.

Sebuah harapan dan sebuah keyakinan. Itulah yang harus kita miliki dari sekarang. Harapan agar Indonesia bisa kembali jaya seperti dulu kala bahkan dalam kondisi lebih baik lagi bisa mencapai kemakmuran dan kejayaan. Seperti pepatah Jawa dulu, "Gemah Ripah Loh Jinawi Tata Tentren Kerta Raharja". Makna pepatah tersebut adalah, kekayaan alam Indonesia yang kaya dan berlimpah, serta negara yang tentram dan damai sentosa.

Jadi, mari realisasikan bersama INDONESIA2020 untuk kepentingan bersama, kepentingan negara Indonesia Tercinta. Semangat!



1 komentar

  1. Sembutopia yah, kayaknya namanya gak asing deh ini. beberapa hari terakhir sering muncul di timeline, kalau gak salah ada kepanjangan namanya ttuh sembuh dan apa gitu, lupa. Nah ini gerakan yang bagus yang mau mengedukasikan kepada masyarakat bahwa hidup sehat harus dipenuhi bukan hanya sekedar pilihan.

    BalasHapus

Silahkan berkomentar, link hidup akan dihapus. Terimakasih sudah membaca :)