Ketika mulai boring dengan aktifitas sehari-hari yang monoton, mulai merasa capek dengan hiruk-pikuk perkotaan yang bising, atau otak serasa penuh mikirin ini-itu tiada henti, itu artinya kamu butuh ...
PIKNIK!
Ini adalah cerita tentang seorang anak yang sedang "kabur" dari penatnya kerjaan. Setelah berkutat dengan deadline yang bertubi-tubi, Ia memutuskan untuk memberi reward kepada dirinya sendiri : sebuah trip yang menyenangkan. Namanya Diko, seorang freelancer dari Kota Semarang, dan cerita dimulai dari sini.
---
SEBUAH RENCANA
Jam dinding berdetak, memecah suara hening malam kala itu. Jari-jariku sibuk menari di atas keyboard, sesekali mengucek mata yang mulai memerah menatap layar laptop sedari sore tadi. Sudah empat jam lamanya berkutat dengan deadline terakhir di bulan Juli.
Setelah tuntas, aku segera meregangkan badan puas dan menghela napas panjang. Kerjaan yang datang beruntun akhir-akhir ini menyita banyak tenaga dan pikiran. Ibaratnya smartphone, aku sedang lowbat. Butuh charge segera!
Saat itulah aku butuh asupan piknik. Mata ini terlalu lama menatap paparan radiasi dari layar laptop, butuh sesuatu yang segar untuk dipandang. Pikiran langsung refleks membayangkan pemandangan biru laut dan hamparan hijau hutan yang indah. Sontak langsung berkata, "JOGJAKARTA!"
MENEROBOS 120 KILOMETER
Kalau kamu membayangkan trip ini bakal asyik dengan naik pesawat dan tidur di hotel bintang 5, kamu salah besar. Selain ngirit, alasan kenapa aku memilih berkendara sepeda motor karena cara ini jauh lebih menantang, dan pastinya jauh lebih seru!
Aku mengajak sahabatku, Koko, untuk ikut serta dalam ekspedisi nge-trip nekat ini. Awalnya kami sama-sama ragu ; kami belum pernah berkendara motor sejauh itu dan tidak tahu pasti arah petunjuk jalan. Ya, kita sama-sama payah dalam urusan peta.
Berbekal GPS dan keberanian, kami berangkat menerobos 120 kilometer dengan happy.
Empat jam perjalanan yang melelahkan, penuh drama kesasar dan panas terik matahari terbayar lunas dengan pemandangan pantai Krakal, Gunungkidul. Ketika pertama menginjakkan kaki di sini, aku tak berhenti berdecak kagum menyaksikan pahatan keindahan karya Sang Pencipta di depan mataku. MasyaAllah!
Jogjakarta terkenal dengan pantai-pantai yang cantik, dan pantai ini salah satunya. Deburan ombak dari angin selatan, gradasi biru laut yang indah, hamparan pasir putih berkilau dan jangan lupakan langit biru yang membentang luas sejauh mata memandang di atas.
Satu hal yang unik tentang pantai di Gunungkidul adalah konsep all-in-one. Kamu nggak cuma nemuin satu pantai saja, namun berpuluh pantai yang membentang panjang dari ujung ke ujung. Dari pantai yang sudah dikelola Pemerintah Daerah sampai pantai yang masih "perawan" dan jarang dikunjungi. Dan yang paling menyenangkan : Tiket masuk semua pantai itu cukup bayar 9 ribu rupiah saja!
Dan jangan lupakan kuliner seafood yang bertebaran dimana-mana. Kepiting, lobster, udang dan sebagainya siap disantap. Semua seafood kondisi segar dan yang penting : murah! Untuk pertama kali, aku juga nyobain belalang goreng khas Gunungkidul. Enak!
BERSENANG-SENANG
Sudah jauh-jauh ke pantai, buat apa kalau enggak main air? Itulah yang langsung terpikir ketika melihat ombak saling bergulung seolah memanggil untuk mengajak bermain. Ku ambil tas ransel yang aku bawa, dan langsung mengeluarkan "senjata" untuk bersenang-senang di pantai.
Setelah puas bermain-main dengan ombak pantai, aku memilih tempat strategis untuk istirahat. Di bawah pohon Cemara, aku duduk santai sembari merasakan semilir angin pantai yang sejuk. Alunan lagu favorit serta novel bacaan siap menjadi teman "me-time" ku.
Tak ketinggalan, botol kecil bertuliskan Insto selalu bertengger manis di dalam tas. Dia adalah si Penyelamat Mata selama perjalanan trip ini. Baca sampai selesai, akan ku ceritakan lebih lengkapnya nanti. Setelah puas dengan pantai, aku melanjutkan ke destinasi selanjutnya.
Sensasi puncak gunung dengan udara dingin yang menusuk, membuktikan kalau tidak selamanya Jojga Selatan itu gersang. Seperti saat itu, aku ada di Hutan Pinus Mangunan, Jogjakarta. Hamparan pohon pinus menjulang tinggi, yang saling bergesekan membuat suara syahdu di telinga, juga semilir angin sejuk menambah Hutan Pinus ini istimewa.
Hanya bermodal tiket masuk 3 ribu rupiah saja, aku bisa menikmati pemandangan yang ciamik. Jangan lupa bawa kamera, karena di sini banyak spot instagramable, cocok buat hunting foto!
Selama di Hutan Pinus, aku merasa dekat dengan alam. Suasananya yang tenang dan damai, benar-benar membuat pikiranku menjadi fresh. Penat dan stres seolah hilang sekejap. Memang benar kata orang-orang, cara terbaik menghilangkan stres adalah dekat dengan alam.
Awalnya, aku pikir berkendara motor selama empat jam itu bakal asyik-asyik saja. Nyatanya, banyak banget hal-hal yang bikin sebal selama perjalanan! Paling utama itu soal urusan mata kering.
Menurut Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, disebutkan pada pasal 90 ayat (3) bahwa pengemudi kendaraan bermotor umum wajib istirahat selama setengah jam setelah berkendara selama empat jam berturut-turut. Dan ya, empat jam itu melelahkan banget!
Masih ingat kenapa aku selalu bawa Insto Dry Eyes kemana-mana selama trip ini? Nah, itu dia alasannya : buat mengatasi mata kering.
Mata kering itu bukan masalah sepele, bukan cuma dikucek-kucek pakai tangan aja. NO! Menurut riset penelitian, bila tidak segera diobati, mata kering bisa menimbulkan kebutaan loh. Ngeri kan? Nah, buat kamu yang suka berkendara motor, mari kita bahas tentang gejala dan penyebab dari si mata kering ini.
MATA SEPET
Ketika berkendara motor di siang hari, paparan terik matahari yang gersang adalah penyebab utama mata sepet. Mata sepet membuat kelopak mata terasa lengket saat berkedip, seperti ada lendir yang bersarang di kelopak mata. Musim kemarau seperti sekarang ini, dimana suhu udara sedang gersang tak bersahabat, menjadi sasaran empuk bagi pengendara motor untuk terkena mata sepet.
MATA PEGEL
Selama berkendara motor, si pengendara haruslah selalu fokus di jalan raya. Terlalu lama fokus dan berkonsentrasi saat berkendara menyebabkan otot mata menjadi tegang dan kaku. Inilah yang menyebabkan mata terasa capek dan pegal-pegal. Jika ini udah terjadi, segera berhenti dan beristirahat sejenak. Teteskan Insto Dry Eyes agar tidak menyebabkan mata kering.
MATA PERIH
Gejala ini terlihat dari mata yang mulai memerah dan terasa perih. Selanjutnya mata akan memproduksi air mata secara berlebihan sebagai bentuk pertahanan diri. Saat berkendara, debu-debu yang bertebaran di jalan raya serta polusi dimana-mana mengakibatkan mata perih, yang beresiko untuk terkena mata kering. Jangan pernah mengucek mata, karena bisa bikin semakin berbahaya!
Dan itulah saatnya si penyelamat mata beraksi ... INSTO DRY EYES!
Insto Dry Eyes ini mengandung Hydroxpropyl Methylcellulose yang sanggup menjaga kelembapan mata, mata lelah dan juga infeksi dari berbagai bakteri, virus maupun jamur. Insto Dry Eyes juga dapat melawan iritasi, gatal-gatal dan membantu membersihkan kotoran di mata dalam waktu yang terbilang singkat.
Kemasannya yang mungil nan kecil ini praktis banget buat dibawa kemana-mana, enggak menghabiskan tempat bawaan saat nge-trip. Bahkan, dimasukkan ke dalam saku celana jeans aja muat saking kecilnya. Bentuk dimensi botolnya yang mengerucut ke atas pun memberi kemudahan saat meneteskan cairan Insto Dry Eyes ke kelopak mata.
Harganya? cukup dengan 13 ribuan. Bisa ditemukan di minimarket atau apotik terdekat. Enggak perlu khawatir karena produk ini aman dan sudah terdaftar secara resmi di BPOM.
Satu yang membuat aku jatuh hati dengan produk ini adalah reaksinya yang cepat. Seperti contohnya foto di atas, hanya dengan durasi tidak lebih dari 1 menit mataku jadi terlihat kembali menjadi sehat. Mata memerah, perih dan gatal-gatal langsung hilang seketika. Bye mata kering!
Oh iya, obat tetes ini punya aturan pakai yang harus diperhatikan. Cukup 1 sampai 2 tetes dalam sekali pemakaian. Maksimal dalam sehari 3 kali saja, jangan berlebihan. Gunakan secukupnya saja bila sedang dibutuhkan.
SENSASI LIBURAN YANG ASYIK
Liburan dengan berkendara motor itu asyik, kalau kita tau apa yang kita butuhkan selama di perjalanan. Salah satu contohnya, mata kering. Insto Dry Eyes ini bisa menjadi solusi tepat buat kamu saat berkendara motor dengan jarak yang cukup jauh. Ingat, resiko pengendara motor itu jauh lebih besar terkena mata kering loh.
Akhir kata, liburanku selama di Jogjakarta sangat menyenangkan. Ingat, kalau udah terasa bosen dan penat dengan aktivitas sehari-hari, ambil waktu cuti dan segeralah piknik! Segera jernihkan pikiranmu. :D
Artikel ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Insto Dry Eyes
dengan tema Bye Mata Kering!
---
Naik motor buat piknik emang asik, tapi ya banyak tantangannya, mulai dari pantat pegel, resiko kehujanan, dan mata kering. Thanks God ada Insto Dry Eyes. Bisa jadi penyelamat mata kering kalo kelamaan naik motor yak. Piknik jadi lebih asik.
BalasHapus