Tantangan Bikin 4 Film dalam 4 Hari


Akhir bulan kemarin adalah hari-hari yang benar-benar hectic Diko dan teman-teman bloggernya. Coba bayangin, dalam waktu satu minggu kita harus bikin 4 film pendek dengan durasi 3 menit. Saya ulang, empat film saudara-saudara! Kalau sampai satu minggu tidak selesai, kita dikenakan denda sebesar 100 Juta rupiah. Hla kok bisyaaa?


Flashback

Oke, intro diatas sengaja dibikin lebay, hahaha. Jadi awal cerita dimulai dari seminar short movie competition yang diadakan oleh Obhcombhipar di Udinus Semarang. Acara ini berisi tentang bagaimana cara membuat film pendek yang bagus yang dihadirkan langsung oleh sutradara terkenal (yang aku lupa namanya). Setelah materi tersebut selesai, pihak Obhcombhipar mengumumkan sebuah kompetisi film pendek dengan tema "Kasih Sayang" yang diadakan dengan waktu sebulan.

Aku dan teman-temanku yang hadir pun langsung excited, terutama aku. Maklum, kalau denger kata "lomba" jiwa kompetisiku langsung berkobar-kobar. Apalagi mendengar hadiahnya yang kece, 6 buah drone mahal! Khan lumayan kalau menang bisa buat main pesawat-pesawatan.

Sepulang dari seminar, aku langsung ubek-ubek youtube untuk mencari referensi. Banyak ide melintas di kepala, tapi malah bingung milih ide yang tepat. Alhasil semalaman suntuk mikirin ide, konsep serta cerita apa yang mau dibikin. Masih 10 menit mikir, aku ketiduran. :|


Hantu Deadline

Sebagai informasi, lamanya kompetisi ini sekitar satu bulan dan diikuti oleh 6 kota besar di Indonesia dan Semarang salah satunya. Emang sih lamanya satu bulan, tapi kita mulai ngerjain projek ini seminggu sebelum deadline. Alasannya? L-U-P-A. Kita mengira deadlinenya masih lama, jadi ya santai-santai dulu lah. Eh ternyata udah mau deket, kita malah jadi panik sendiri.

Tim inti kita ada lima, namun satu tidak bisa ikut karena sedang ada urusan. Lima hari sebelum deadline, Aku, mbak Ika (www.bundafinaufara.com), mbak Mia (www.JejakJelata.com) dan Koko (www.Duniakoko.blogspot.com) berencana melakukan rapat besar di rumah mbak Ika untuk membahas semua tentang kompetisi ini. Dari pagi sampai sore kita saling brainstorm mengutarakan pendapat masing-masing yang akhirnya sampai di titik terang. Kita membuat 4 film dengan 4 cerita masing-masing.

Terus bagian masing-masing apa? Kita berempat berperan sebagai talent yang merangkap sutradara, dan kameramen. Ditambah editing yang aku lakukan. Terus karena ada beberapa scene yang membutuhkan talent ekstra, kita meminta bantuan mbak Lee (www.diadealee.com) dan mbak Tina (www.ceritadandelion.com) sebagai pemain film tambahan. Seperti apa cerita serunya? Mari aku ceritakan satu persatu. 


1. Si Kaya dan Si Miskin

Sutradara : Koko
Pemain : - Mbak Ika (sebagai si kaya)
               - Mbak Mia (sebagai si miskin)
               - Mbak Tina (sebagai si penjual toko yang judes (yang cocok abis))
Setting : Toko Klontong
Sinopsis : Ketika si Kaya dan si Miskin bertemu saat saling belanja, apakah yang akan mereka lakukan? *Khusus film pendek ini, mohon bantuan beri like ya teman-teman. Karena ini khusus untuk film yang bersaing di kategori juara favorit. Terimakasih*


Film pendek ini ingin mengangkat isu kesenjangan sosial yang sering terjadi di sekitar kita. Kita selalu memandang sebelah mata kepada orang yang tidak memiliki harta, dan sebaliknya bila melihat orang yang kaya. Namun dibalik itu, kita sebagai manusia sejatinya adalah mahluk yang diberi rasa kasih sayang oleh Sang Pencipta. Jadi marilah kita saling menyayangi satu sama lain tanpa pandang bulu. *peluk satu-satu

Ada cerita lucu dibalik pengambilan film ini. Si sutradara sebelumnya datang sendirian ke toko klontong untuk meminta ijin syuting di tempat tersebut. Namun si Ibu pemilik toko tampak ketakutan dan merasa curiga. Lalu suaminya datang dengan ekspresi marah, kemudian temanku menceritakan sedetailnya dan akhirnya mereka paham dan kita diberi ijin. Yey.

Aku sebagai kameramen enggak bisa berhenti ketawa ngakak saat syuting melihat mbak Mia dengan daster lusuhnya. Saat pengambilan scene mbak Mia pun sampai berulang-ulang karena kita sama-sama ketawa. Bener-bener kocak. Kemudian akting pemeran figuran dari mbak Tina terasa maksimal, karena akting judesnya bagus dan cuma sekali take langsung jadi. Good job!


2. Hidup bagai Bianglala

Sutradara : Diko
Pemain : - Mbak Lee (sebagai si ambisius)
               - Diko (sebagai sahabatnya)
Setting : Perpustakaan Daerah Semarang, Mommilk Caffee, Bianglala Citra Grand
Sinopsis : Lee, seorang cewek ambisius yang lupa dengan sahabatnya yang perhatian terhadap dirinya. Bagaimana kelanjutan persahabatan mereka?


Ide film ini aku angkat ketika lewat di sebuah Bianglala di sekitar perumahan di dekat rumah temen. Kayaknya seru gitu kalau setting film di bianglala, jadi dibikinlah sebuah cerita yang settingnya ada disitu. Cerita yang ingin aku angkat tentang keambisiusan yang terlalu tinggi yang berakhir dengan keegoisan karena mengacuhkan orang di sekitarnya. Sempat malu waktu ada scene-ku, karena kata teman-teman ekspresi wajahku flat. Padahal dari lahir, wajah udah flat, jadi susah buat berakting. :|

Overall aku cukup puas dengan film pendek ini. Walaupun ada beberapa yang mengganggu, seperti suara "CUT" yang terdengar di tengah film karena kurang teliti ngeditnya. KZL kan. Udah bagus tiba-tiba bochor suara cut. Kok nggak di edit lagi? Kebetulan waktu itu lagi buru-buru upload soalnya ini film kelar 1 jam sebelum deadline. Terlebih lagi laptopku sudah lemotnya naudzubillah. Baca disini betapa sabarnya aku menghadapi laptopku ini.

Selain itu, ekspetasiku berbeda jauh saat berada di perpustakan. Bayanganku perpustakaanya bakal sepi dan tempatnya ala-ala film jadul gitu. Tapi kenyataannya perpus ramai sekali, tempatnya kurang cinematography dan penjaganya judes abiz. Kita aja sampai ngumpetin kamera biar enggak ketahuan sama penjaganya. :))


3. Ngemil itu yang sehat!

Sutradara : Mbak Ika
Pemain : - Mbak Ika (sebagai si kakak tertua)
               - Mbak Mia (sebagai si adik pertama)
               - Koko (sebagai si adik kedua)
Setting : Seven Caffee, Mommilk Caffee
Sinopsis : Terkadang kasih sayang tidak harus ditunjukkan di depan mata. Seperti kedua adik Mbak Ika yang diam-diam mengubah pola makan tidak sehat Mbak Ika. Bagaimana caranya?


Film pendek ini mengangkat isu gaya hidup jaman sekarang yang lebih banyak mengkonsumsi asupan tidak sehat seperti junk food dan snack-snack tak bergizi. Film pendek ini tidak terlalu serius dan enak ditonton karena diselipkan beberapa humor yang menggelitik. Ceileh bahasanyaaa.

Ini satu-satunya film yang diambil dengan waktu singkat antara jam 2 siang sampai jam 8 malam. Dalam waktu 6 jam itu pula diselingi dengan ketawa-tawa dan cerita-cerita, bahkan mbak Mia dan Koko pun pulang sebentar untuk ambil tripod dan keperluan lainnya. Untuk scene terakhir, awalnya kita take sampai 5 menit saat adegan ngobrol bertiga yang akhirnya aku cut cuma sekitar 30 detik saja. Ehehehe. Hasil akhirnya suka dengan editing buatan sendiri. Bagus dan rapi gitu. *hastag humblebrag


4. Autis Gadget

Sutradara : Mbak Mia
Pemain : - Diko (sebagai si teman yang desperate)
               - Mbak Ika (sebagai si teman)
               - Mbak Mia (sebagai si teman)
               - Koko (sebagai si teman)
Setting : Coffee and Cheff Caffee, Jembatan Tinjomoyo, KFC Akpol
Sinopsis : Ketika sebuah persahabatan yang telah terjalin lama terhenti karena kecanggihan gadget. Diko, yang telah lama mempunyai masalah dan mencoba ingin memberi tahu teman-temannya berakhir sia-sia. Bagaimana nasib hidup si Diko?


Film pendek ini mengangkat isu terlalu asyik bermain gadget yang akhirnya lupa untuk bergaul secara nyata. Padahal kita dilahirkan dengan jiwa mahluk sosial, bukan mahluk sosial media. Terkadang, gadget itu bisa menjauhkan teman kita yang sebenarnya. Isu ini yang sering terjadi di sekitar kita dan semoga film pendek ini bisa menyentil hati kalbu kalian, hai teman-temanku yang kecanduan gadget. (((hati kalbu)))

Ini film yang agak nyleneh dari film lainnya. Karena kita syuting dari scene terakhir kemudian berjalan maju sampai scene paling depan. Jadi semacam jalan mundur gitu. Dan saat syuting di jembatan tinjomoyo itu yang benar-benar menguras kesabaran dan emosi. Untuk scene bunuh diri, kita harus take sampai berpuluh-puluh kali karena bochor banyak orang yang melintas enggak berhenti-henti. Ya maklum sih, mengingat ini tempat wisata dan jalur penghubung untuk penduduk sekitar.

Ini juga film paling bikin nervous. Soalnya film ini baru aku edit sekitar satu jam sebelum deadline, teman-teman. Jadi enggak kebayang betapa hecticnya aku dan teman-teman untuk merampungkan film ini. Setelah film jadi, beban duniawi berasa keangkat. Setelah aku lihat hasilnya, langsung senyum-senyum sendiri karena jadinya bagus. :')


Bukan Tentang Menang atau Kalah

Jadi kira-kira seperti ini jadwal kita untuk menyelesaikan projek ini : Hari minggu rapat - hari senin sampai kamis take video - hari jumat editing dan upload. Coba bayangkan, kita upload 4 film pendek tersebut di jam-jam terakhir sebelum deadline. Luar biyasaah hecticnya kayak apa. Tapi anehnya, walaupun capek, kita berasa seneng-seneng aja gitu soalnya dikerjain dengan seneng juga.

Akhir kata, walaupun nanti kita enggak bakal menang, kita bakal berlapang dada kok. Kita sudah berusaha semaksimal mungkin, sisanya tinggal berdoa saja. Bukan tentang kalah atau menangnya, tapi prosesnya. Siapa tau besok kalau udah punya anak, bakal kasih tahu video tersebut dan bilang, "Nak, ayahmu dulu pernah hampir bunuh diri di jembatan Tinjomoyo". Hahahaha.


P.S : Subscribe, Like dan komen Vlogku
Cari channel Handiko Rahman Pebrianto
Terimakasihhh


P.S.S : Video Behind the scene dan Bloppers
akan segera tayang di vlog selanjutnya

16 komentar

  1. like like like share share share

    BalasHapus
  2. Semoga tim kita menaaang, yeaaay.


    "Nak, muka ayahmu itu flat sekali,"aku bantuin ngomong ke anakmu kelak. :p

    BalasHapus
  3. wouww...semangat yaa ko...terus berkarya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aihh kecee kalian, daku blom ada kepercayaan diri buat akting hihihi..semoga menaaang..baru liat satu film, pulsaku nteek..

      Hapus
  4. Sudah like& koment,semoga menang yak.
    Satu lagi, ditunggu video bloopersnya. Kayanya yg dintinjomoyo banyak blop blopnya

    BalasHapus
  5. Videonya keren2 ko, ceritanya jg bagus.. sekaligus menghibur ngeliat kalian akting wkwk.. Semoga menang yaa

    BalasHapus
  6. Bikin mules, tapi begitu kelar rasanya happy banget! Thanks for sharing btw.

    Salam,
    Gabrilla.

    BalasHapus
  7. hehe, keren bro, tapi ane kasih masukkan sedikit nih, jangan terlalu mengikuti naskah, kalo bisa jadi diri sendiri, bahasa ga usah terlalu formal, bahasa sehari2 aja, semangat bro :D

    BalasHapus
  8. Luar biasa mas, 4 film dalam waktu 1 minggu. Saya aja bikin 1 film bisa setahun lamanya

    BalasHapus
  9. Udah nonton 4 filmnya dan like semua, bagus, semoga menang buat tim kalian, handiko, koko, mia, lee, tina dan mbak ika 😊

    BalasHapus
  10. semoga sukses ya film nya ... terus semangat berkarya ya Mas

    BalasHapus
  11. Udah nonton semua filmnya... Keren2.. Jadi ingat jaman kuliah maen teater n bikin film :) terus berkarya!

    BalasHapus
  12. Dan akhirnya menang ya Dikoo, selamaaat. Lain kali syuting eykeh diaak doong, cita2 jdi artis ga kesampean soale hihihi

    BalasHapus

Silahkan berkomentar, link hidup akan dihapus. Terimakasih sudah membaca :)