Halo, Namaku Putih
Senin, 29 September 2014
Halo, namaku Putih.
Aku memutuskan untuk keluar dari sangkarku, mencari udara segar setelah sekian lama penat masih membayang.
Aku menyusuri jalan setapak diantara pohon elk yang berjajar di sepanjang jalan. Embun pagi masih terasa segar, kicauan burung bersautan membentuk sebuah irama pagi yang menyenangkan. aku tersenyum untuk pagi ini.
Dari arah berlawanan arah, seseorang berjalan kearahku, sosok yang tak asing bagiku, Hitam. Aku benci dia, aku benci bagaimana dia berjalan, aku benci tatapan matanya yang seolah ingin memakanmu hidup-hidup, aku benci bajunya yang lusuh-berantakan kemana-mana, aku benci rambutnya yang tak terawat, seolah hidup terlalu berat hanya untuk menata rambutnya saja.
Namun, hati berkata lain. Ada getaran yang tak bisa kuungkapkan; begitu damai dan tenang ketika tatapanku bertemu dengan matanya yang biru, ingin rasanya untuk berada selalu didekatnya.
Kuputuskan untuk beranjak pergi tanpa menghiraukannya. sudah kesekian kali aku bertemu dengannya, rasa itu semakin masih ada-makin membesar, sementara benci semakin mengecil. Alangkah lucunya, ketika rasa cinta mengalahkan rasa benci.
Aku terus berjalan, bersama dengan pikiran dan hatiku yang terus berjalan dalam bayangannya.
Tags
cerita
Cerita Pendek
Halo, seorang remaja berusia 20 tahun yang baru saja menyelesaikan kuliah jenjang D3 di jurusan IT. Suka desain grafis dan menulis. Aktif di malam hari. Suka milk tea, vintage stuff, novel/film thriller psycho dan London. Suka melakukan hal yang aneh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar
Silahkan berkomentar, link hidup akan dihapus. Terimakasih sudah membaca :)