Berjarak sekitar 15 km dari pusat Kota Semarang, atau menempuh waktu sekitar 20 menit dengan motor, aku sampai di Resort Melva Balemong. Suasana sejuk dan dingin langsung menghampiri. Pemandangan Gunung Ungaran pun terpampang indah di baliknya, yang jaraknya 10 km dari Resort.
Ini kali pertama aku datang di tempat ini. First impression : keren! Resort ini punya konsep tradisional jawa kuno, dimana desain arsitektur dan interiornya melibatkan budaya Jawa, Cina dan Belanda. Berkali-kali berdecak kagum, ternyata masih ada lho tempat kayak gini di Semarang : vintage at its the best.
Dari depan Resort, sejauh mata memandang banyak pohon-pohon asri yang tumbuh rapi. Melangkah lebih jauh, aku disambut dengan arsitektur khas Jawa dengan ukirannya yang classic. Ada pula Pos Surat jadul dari Belanda dan juga patung singa dari Cina seperti poto di atas.
Melangkah lagi ke dalam, disambut ramah oleh para staff yang memakai batik di balik meja resepsionis. Sempat ngebatin, "Loh, kok ada joglo di lobby?" dan terjawab sudah ketika bertemu langsung dengan pemilik Resort ini, Edward Verhoeven. Beliau menjelaskan panjang lebar tentang joglo "spesial" ini.
Namanya Sasana Sewaka, Joglo berukuran 16m x 16m yang berumur 188 tahun dan disebut Joglo Demak. Joglo ini dipindahkan dari desa Jamus Krajan, Kecamatan Mranggen, Demak dan butuh 1 tahun untuk membangunnya kembali sampai utuh. Spesialnya, balok kayu sepanjang 16m ini tanpa sambungan loh. Pilarnya terbuat dari pohon jati tunggal yang kokoh dan terdiri dari 4 pilar utama yang disebut "Satrio Pinayungan" yang artinya The Guardian Knights. Joglo ini jadi daya tarik utama di Melva Balemong.
Ada cerita menarik dari Joglo Demak ini. Dulu saat atapnya dibongkar, ditemukan sebuah Al-Quran dengan posisi terbuka di Surat Al-Kahfi (yang artinya "Goa"). Al-Quran ini lalu dipajang di dalam kotak kaca dalam keadaan utuh.
Nah, asyiknya di lobi itu banyak spot yang instagramable banget dengan ornamen dan aksesoris yang Jawa banget (bisa dilihat seperti foto di atas). Konsepnya memang akulutasi dari budaya Jawa, Cina dan Belanda, namun yang paling menonjol dari sisi Jawa. Menurutku pribadi, enggak ada rasa horor atau menakutkan, malah rasa nyaman dan "homie" selama di sini.
Meskipun kesannya vintage banget, Resort ini tetap memberikan sentuhan modern yang melebur jadi satu. Contohnya, beberapa vas bunga modern serta dekorasi kayu-kayu yang membentuk pola artistik. Saking banyaknya hal yang bisa diliat di sini, aku ngerasa kayak lagi di museum. :D
Setelah puas foto-foto di Lobi, aku lanjut keluar keliling resort seluas 5 hektar ini. Ternyata, di resort ini ada Outbond mini, sawah, kolam renang bahkan tempat fitness sendiri. Selama perjalanan, aku menemukan banyak hal : seperti bunga ungu cantik, patung-patung dan bahkan ayam kampung yang dipelihara baik. Coba deh, jalan kaki keliling di Resort ini, menyenangkan!
P.S : Kalau kamu pengen tahu lebih banyak tentang sejarah tempat dan budaya di resort ini, bisa lho minta jasa "tour guide" secara gratis di resepsionis. Asyik kan? Baru kali ini loh, ada resort yang ada "tour guide" nya hihi.
Pemilik resort Melva Balemong, Edward Verhoeven pun bercerita kalau ayahnya beliau, Hans Verhoeven, adalah pendiri Melva Balemong yang sangat mencintai budaya Jawa. Beliau mengoleksi rumah joglo dan aksesoris lainnya. Bahkan, rumah Joglo yang terlantar di Solo pun dibeli lalu dirawat.
Salah satu barang koleksi beliau adalah sepeda vintage raksasa yang berukuran jumbo, tingginya 3x dari tinggi badanku. Sepeda ini buatan Jerman dan termasuk barang antik.
Selain fasilitas hiburan, di Resort Melva Balemong tersedia ruang rapat dengan kapasitas 30 orang atau 100 orang, tergantung kebutuhan. Wih, kapan lagi kan rapat di tempat joglo kayak gini?
Selain untuk rapat, bisa juga disewakan untuk acara pernikahan, acara ulang tahun, gathering hingga outbond.
Dan ini dia bagian paling seru : KAMAR. Di Melva Balemong, ada sekitar 15 joglo dengan ukuran bervariasi. Ada yang satu joglo berisi satu kamar, dua kamar dan banyak kamar. Setiap suite punya kisah unik. Contohnya Joglo Narendra, yang dibangun tahun 1850 dan dipindahkan dari Desa Jenggolo, tak jauh dari Masjid Agung Kudus.
Informasi menarik, Melva Balemong sudah pernah dikunjungi oleh Calon Presiden, Pak SBY dan juga Presiden Jokowi. Pak Jokowi pun terkesima dengan joglo yang terawat baik. Sebagai orang Solo, Pak Jokowi merasa familiar dengan Joglo Laweyan yang ada di resort ini.
Joglo ini punya 2 sisi yang berbeda. Dari depan terlihat sangat vintage dengan aksesoris ala javanesse. Namun ketika masuk, bagian dalam suite ini sangat modern. Dilengkapi perabotan modern seperti AC, TV kabel, bath tub hingga kulkas. Kamar atau suite Melva Balemong ditawar mulai dari Rp.850.000,- per malam. Ada pula suite khusus untuk honeymoon dan kelas teratas suite president. Pokoknya, sesuaikan kebutuhan dan bugdet ya guys.
Setelah puas keliling Melva Balemong, perut mulai keroncongan. Aku mampir ke Restoran Kembul Bujana. Sama seperti saat di Lobi, restauran ini berbentuk Joglo yang dibuat tahun 1830! Joglo ini adalah joglo terbesar di resort ini. Mau tahu ada apa aja?
Menu makanan di restoran Kembul Bujana punya 3 macam cita rasa yaitu western seperti steak, chicken cordon bleu, lalu ada chinesse food seperti steamboat kuah tom yam dan cita rasa nusantara seperti rawon, nasi bakar dan ayam betutu. Overall, semua makanannya enak dan worth it dengan harga range antara 20-50 ribu.
Oh iya, menyambut Bulan Ramadhan 2019, Melva Balemong punya paket buka puasa atau breakfasting package Rp. 68.600,- per paket. Wih, dimana lagi bisa buka puasa sambil ngerasain suasana jawa kentel?
Kolam renangnya kece, menghadap langsung ke Gunung Ungaran |
Coba tebak apa ini? Mushola berbentuk joglo mini! |
---
Keliling menikmati Resort Melva Balemong di Kabupaten Ungaran, Semarang ini jadi pengalaman menarik bagiku. Keindahan Gunung Ungaran dan suasana udara pegunungan yang asri dan sejuk jadi makin betah berlama-lama di sini. Arsitektur dan ornamen perpaduan Jawa, Belanda dan China menjadi sebuah mahakarya yang ciamik.
Buatku, menginap di Resort Melva Balemong ini bisa jadi pilihanmu yang tepat untuk berlibur dan melepas penat perkotaan. Selamat menikmati!
foto0fotonya bagus mas, emang cantik banget balemong. btw, artinya balemong apaan ya
BalasHapus