"Hiduplah seolah engkau mati besok. Belajarlah seolah engkau hidup selamanya". Sebuah kutipan dari Mahatma Gandhi yang selalu sukses melecut bara semangatku untuk selalu belajar. Keinginan itupun masih berlanjut sampai sekarang : ingin melanjutkan kuliah ke jenjang lebih tinggi.
Ibarat sebuah perahu yang dirakit dengan bahan-bahan kokoh dan kuat. Ketika sudah jadi, perahu bisa menerjang ombak dan mengarungi lautan yang jauh. Seperti itulah pendidikan. Ketika dari awal pondasi untuk belajar kokoh, maka kita bisa mengarungi masa depan dengan baik.
Sepenting apa sih pendidikan itu?
Berbicara tentang pendidikan, kita semua pasti udah hapal luar kepala tentang jawabannya. Pendidikan itu salah satu modal yang harus kita miliki untuk hidup di jaman sekarang. Bayangkan, bila kita ingin mengajukan surat lamaran pekerjaan, pendidikan menjadi tolak ukurnya. Begitupun bila kita ingin memulai suatu bisnis atau usaha, semua berawal dari pendidikan yang sudah kita pelajari.
Pendidikan, juga sebagai proses untuk membentuk karakter kita. Ketika kita mengenyam pendidikan, maka kita juga akan mempelajari nilai-nilai moral serta etika di dalamnya. Jadi, orang berpendidik bukan hanya tentang ilmu dan pengetahuan saja, namun ada karakter kuat di baliknya.
Bagi suatu bangsa yang ingin maju, indikasi negara tersebut maju atau enggak salah satunya dipengaruhi oleh faktor pendidikan. Pendidikan mampu mencetak Sumber Daya Manusia yang berkualitas baik, yang akan mencetak generasi penerus bangsa.
Apakah Pendidikan harus di Sekolah?
Tentu. Pendidikan yang diajarkan di sekolah-sekolah Indonesia sudah memiliki standar pendidikan yang baik dan layak, yang telah diatur sedemikian rupa oleh pemerintah. Sekolah menciptakan lingkungan belajar yang ideal dan interaksi sosial antara murid dengan guru pengajar yang menunjang proses belajar.
Namun, di luar sekolah, apakah penting untuk belajar? Apakah hanya belajar di sekolah saja cukup? Menurutku, penting. Bahkan sama pentingnya dengan pendidikan formal di sekolah. Pendidikan formal dan non-formal itu saling melengkapi satu sama lain.
Dulu, ketika masih kecil aku suka sekali dengan dunia musik. Karena tahu dengan hal itu, Ibuku langsung menawari untuk ikut kursus bermain biola dan piano. Sejak mengikuti kursus, baik skill bermusik maupun skill lainnya ikut berkembang. Aku merasa apa yang aku pelajari di pendidikan non-formal dulu berguna sampai sekarang. Memang apa sih gunanya kursus itu?
Alasan satu ini sih, udah jelas banget. Mengikuti kursis tentu akan membuat skill meningkat. Terkadang, skill dan passion yang kita punya tidak dipelajari di sekolah formal ataupun di ekstrakurikuler. Maka dari itu, belajar di tempat kursus sesuai dengan minat kita adalah solusinya.
Banyak sekali kursus yang ada di Indonesia. Salah satunya, Dumet School.
Dumet School adalah lembaga kursus yang bergerak di bidang pendidikan khususnya kursus website, digital marketing dan desain grafis. Sampai saat ini Dumet School sudah punya lulusan lebih dari 8000 orang dari berbagai status dan profesi mulai dari pelajar sekolah, mahasiswa, guru, dosen, staff profesional, dll. Mereka nggak hanya tinggal di Jakarta tapi banyak juga dari berbagai daerah di Indonesia.
Seperti contoh, desain grafis. Salah satu skill yang sangat ingin ku kembangkan secara maksimal. Jadwal fleksibel, dimana kamu bebas memilih jam kursus. Uniknya, Dumet School ini punya konsep semi private dimana satu muridpun belajar di kelas tetap dimulai. Selain itu, ada jaminan murid sampai bisa dan gratis konsultasi walaupun sudah lulus sekalipun.
Ingat, kembangkan skill sesuai passion!
Ketika kita ikut sebuah kursus di tempat umum, maka kita akan bertemu dengan orang-orang dengan frekuensi yang sama dengan kita. Biasanya, kita akan lebih mengalir untuk mengajak obrol ataupun berteman. Nah, belajar sekaligus menambah teman-teman baru, seru kan?
Tahukah kamu, kemampuan otak manusia itu sangat luar biasa. Bahkan, orang paling jenius di dunia hanya memakai kapasitas otaknya sebesar 5% saja dari keseluruhan.
Pendidikan di sekolah sering berpikir menggunakan otak kiri karena berhubungan dengan hal-hal berbau angka, bahasa, analisis dan logika. Terus bagaimana dengan otak kanan?
Nah, kursus bisa menyeimbangkan kemampuan keduanya : otak kanan dan otak kiri. Seperti misal kursus menari, bermain musik, melukis atau hal-hal tentang kreativitas.
Seperti poin sebelumnya, kursus pendidikan di luar sekolah bisa membantumu dalam meningkatkan kinerja otak kanan. Sebagai informasi, cara kerja otak sebelah kanan lebih abstrak karena ia akan bekerja ketika kamu melakukan hal-hal kreatif. Seperti misal menggambar atau melukis.
Semakin sering kamu datang untuk kursus, semakin terasah juga otak kanan yang membuat kreativitas makin meningkat dengan sendirinya.
Saat kursus di tempat baru, kita dituntut untuk beradaptasi dengan orang-orang yang nggak kamu kenal sebelumnya. Itulah kenapa saat kursus, dituntut untuk percaya diri. Beberapa kursus juga mengharuskan kamu untuk tampil di depan publik dan public speaking.
---
Itulah tulisanku tentang pentingnya pendidikan dan alasan kenapa kamu harus ikut kursus di luar sekolah. Ingat, belajar itu tidak mengenal apapun. Muda atau tua, semua bisa belajar. Tidak ada kata terlambat untuk belajar. Semangat!
Senin, 25 Februari 2019
Pukul 07:12 PM
Jogja dan Hujan
Huwaaaa Diko pernah les biola ternyata, aku ra telaten sinau biola dik hehhe, mantabbb nih qt collabs video cover hahaha.
BalasHapusThanks informasinya
BalasHapusSpeaker Multimedia